Transaksi Nontunai Meningkat, Jepang Kehabisan Nomor Kartu Kredit
COVID-19 membuat warga Jepang pilih transaksi cashless
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perusahaan kartu kredit Jepang sedang mengalami masalah. Di tengah melonjaknya belanja online dan transaksi nontunai akibat pandemik COVID-19, mereka kehabisan angka untuk dipakai sebagai nomor seri kartu kredit.
Harian Mainichi Shimbun melaporkan perusahaan-perusahaan tersebut kesulitan memenuhi peraturan nomor 16 digit yang berlaku selama ini. Apalagi kebutuhan berbelanja masyarakat bukannya menurun, melainkan meningkat.
Baca Juga: Jepang Dorong Para Pengusaha Agar Pegawai Dibolehkan Kerja Jarak Jauh
1. 16 digit nomor kartu kredit memudahkan kerja sama dengan bank-bank internasional
Sangat wajar bagi perusahaan kartu kredit untuk mengeluarkan produk yang bisa dipakai di sebanyak mungkin lokasi, tak terkecuali di luar negeri. Oleh karena itu, mayoritas dari 280 perusahaan memakai nomor kartu sebanyak 16 digit agar memudahkan mereka dalam bekerja sama dengan korporasi internasional seperti Visa dan Mastercard.
Menurut aturan, enam digit pertama yang tertera pada kartu menunjukkan negara, merek, kemudian informasi lainnya. Sementara 10 sisanya adalah nomor dan jenis rekening. Ini ditentukan oleh perusahaan yang menerbitkan kartu kredit tersebut.
Baca Juga: Nontunai Kian Diminati, Transaksi Contactless Tumbuh 700 Persen