TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ma'ruf Amin: Ekonomi Syariah Pilihan Rasional, Anak Muda Harus Paham

Wapres sebut pentingnya literasi ekonomi syariah

Wapres RI Ma'ruf Amin (ANTARA/Fransiska Ninditya)

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Ma'ruf Amin bicara mengenai ekonomi syariah. Dia mengatakan ekonomi syariah merupakan pilihan rasional, dan sesuai prinsip-prinsip syariah. Karena itu, kata dia, anak muda harus paham masalah ini.

"Generasi muda harus mampu memasyarakatkan pemahaman bahwa ekonomi dan keuangan syariah adalah pilihan yang tidak saja rasional, inklusif, dan berkeadilan, tapi juga sesuai dengan prinsip-prinsip syariah,” kata Ma’ruf saat membuka acara Temu Ilmiah Nasional (Temilnas) ke-20 Tahun 2021 Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) yang digelar secara virtual, Senin (26/07/2021).

Baca Juga: Pandemik COVID-19, Wapres Ingin Warga Sabar dan Disiplin Prokes

1. Ma'ruf sebut tingginya literasi bisa mendorong pertumbuhan ekonomi syariah

Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Ma'ruf menjelaskan pemerintah melalui Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), terus melakukan berbagai upaya pengembangan sektor ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, dalam rangka pencapaian visi Indonesia sebagai Pusat Ekonomi dan Keuangan Syariah Dunia.

Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mengatakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pengembangan ekonomi syariah, adalah upaya peningkatan literasi masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah.

"Semakin tinggi literasi ekonomi dan keuangan syariah pada masyarakat, maka akan semakin tinggi pula penggunaan barang dan jasa yang halal dan sesuai syariah oleh masyarakat. Pada gilirannya hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah secara berkelanjutan," kata dia.

Baca Juga: Wapres: Indonesia Bercita-cita Jadi Pemain Utama Ekonomi Syariah

2. Wapres sebut tren ekonomi syariah Indonesia meningkat selama masa pandemik

ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Berdasarkan survei Bank Indonesia (BI) 2020, kata Ma'ruf, indeks literasi ekonomi dan keuangan syariah nasional masih 16,2 persen. Untuk itu, diperlukan kerja keras untuk meningkatkan literasi masyarakat. Kendati, dia mengatakan, tren ekonomi syariah di tengah pandemik COVID-19 justru menunjukkan kinerja baik.

"Dari Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia 2020 oleh BI, diketahui bahwa jika diwakili sektor prioritas pengembangan ekosistem halal value chain (pertanian, makanan halal, fesyen muslim dan pariwisata ramah muslim), kontraksi ekonomi syariah Indonesia pada 2020 mencapai -1,72 persen (year on year), tidak sedalam yang dialami ekonomi nasional yang mencapai -2,07 persen," kata dia.

"Laporan Islamic Finance Country Index (IFCI) Tahun 2020 juga menyebutkan bahwa dari 42 negara yang disurvei terkait keuangan syariah, Indonesia menempati posisi ke-2 dengan skor 82,01 setelah Malaysia," sambung Ma'ruf.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya