TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

20.000 Ton Beras Bulog yang Rusak Akan Dijual Murah 

Akan dijual melalui lelang terbuka

Direktur Utama Bulog Budi Waseso memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu 4 Desember 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Jakarta, IDN Times - Perum Badan Usaha Logistik (Bulog) akan tetap menjual 20.000 ton beras yang mengalami penurunan mutu karena terlalu lama mengendap di gudang. Penjualannya akan dilakukan melalui lelang terbuka apabila beras tak laku terjual.

Namun, dampaknya harga jual beras tersebut akan menurun. Hal itu disampaikan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso atau yang sering disapa Buwas, Rabu kemarin.

Baca Juga: Cadangan Beras akan Dibuang, Bulog Ungkap Kenapa 22.000 Ton Turun Mutu

1. Harga beras yang rusak akan diturunkan

Direktur Utama Bulog Budi Waseso memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu 4 Desember 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Buwas mengatakan beras yang awalnya dipatok dengan harga Rp8.000 per kilogram,  harganya akan diturunkan dan dijual melalui lelang terbuka.

"Jadi nanti kan yang harganya Rp8.000 kita jual Rp5.000 berarti yang kekurangannya, yang Rp3.000 itu yang nanggung itu Menteri Keuangan," kata Buwas di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (4/12).

2. BPOM dan Kemenkeu tengah melakukan pengecekan pada cadangan beras itu

Direktur Utama Bulog Budi Waseso memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu 4 Desember 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Saat ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Kementerian Keuangan tengah mengecek beras yang berada di gudang Bulog tersebut. Nantinya, Menteri Keuangan Sri Mulyani yang akan menentukan nilai beras itu.

"Akan dilihat lagi oleh Bu Menteri, akan ditentukan Bu Menteri berapa sih nilainya dari pentahapan, dari hasil pemeriksaaan dari laboratorium, termasuk dari BPOM dan rekomendasi berkaitan dengan selisih harga CBP," ucap Buwas.

Baca Juga: Dirut Bulog Buka Suara Penyebab Utang Membengkak Hingga Rp28 Triliun

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya