TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Realisasi Investasi Belum Mencapai Target, Jokowi Sentil Luhut-Bahlil

Jokowi ingin pertumbuhan investasi di atas minus 5

Presiden Jokowi memberikan keterangan pers, Sabtu 3 Oktober 2020 (Dok.Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia disentil Presiden Joko "Jokowi" Widodo, lantaran keduanya belum memenuhi target realisasi investasi yang ditetapkan.

Dalam sidang kabinet paripurna, Jokowi mengatakan, realisasi investasi pada kuartal III-2020 masih belum memenuhi target. Dia menyebut, angkanya masih di atas minus lima, padahal Jokowi ingin angkanya di bawah minus lima.

Baca Juga: Luhut: Saya Terus Terang Gak Setuju Demo Sekarang!

1. Jokowi ungkap sudah wanti-wanti Luhut dan Bahlil soal pertumbuhan investasi

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Jokowi menyebutkan, realisasi investasi di kuartal III masih berada di atas minus lima. Pertumbuhan investasi, kata dia, terkoreksi lebih kurang minus enam pada kuartal III.

"Saya sudah mewanti-wanti kepada kepala BKPM dan Menko Maritim dan Investasi agar paling tidak di Q3 ini bisa minus di bawah 5, tapi ternyata belum bisa," ujar Jokowi seperti yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (2/11/2020).

2. Jokowi minta perpanjangan fasilitas GSP dimanfaatkan untuk dongkrak investasi

Menlu AS Mike Pompeo ketika bertemu dengan Presiden Joko "Jokowi" Widodo (www.instagram.com/@usembassyjkt)

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu melanjutkan, guna meningkatkan pertumbuhan investasi di Indonesia, maka bisa memanfaatkan perpanjangan fasilitas keringanan bea masuk atau Generalized System of Preferences (GSP) yang telah disetujui Amerika Serikat.

Sebab, Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia yang mendapatkan fasilitas tersebut. Dengan demikian, harapan Jokowi hal itu dapat memberikan daya ungkit kepada neraca ekspor.

"Syukur-syukur ini juga dipakai sebagai kesempatan untuk menarik investasi, karena kita ada fasilitas itu. Karena orang ingin mendirikan industri pabrik perusahaan di Indonesia, akan menjadi lebih menarik karena untuk masuk ke Amerika kita diberikan fasilitas dari Amerika," ucap dia.

3. Jokowi minta kegiatan ekonomi di 2021 untuk tingkatkan pertumbuhan ekonomi disiapkan dari sekarang

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain itu, guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Jokowi juga meminta kementerian untuk menggenjot belanja. Ia pun meminta kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2021 mulai didesain dari sekarang.

"Agar kegiatan itu dimulai di bulan Januari, terutama yang paling cepat adalah bantuan sosial. Mulai disiapkan, sehingga Januari sudah bisa berjalan. Yang belanja-belanja modal terutama infrastruktur, baik di Kemen PUPR, Kemenhub, dan kementerian lain bisa digiring untuk segera mulai, mulai," ucap Jokowi.

Baca Juga: Menlu AS Pompeo Sampaikan 3 Syarat untuk Investasi di RI

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya