TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Akselerasi Kendaraan Listrik Perlu Diimbangi dengan  Infrastruktur

Aspek keamanan juga harus dipastikan

PLN menyiapkan kendaraan listrik dan juga Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk para delegasi G20. (Dok. PLN)

Jakarta, IDN Times - Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) menekankan akselerasi penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) di Indonesia harus didukung oleh infrastruktur yang memadai.

"Percepatan adopsi kendaraan listrik harus sejalan dengan pertumbuhan infrastruktur pendukungnya," kata Ketua Umum AEML Dannif Danusaputro dalam acara peluncuran AEML di Ritz Carlton Pacific Place Jakarta, Senin (6/6/2023).

Baca Juga: Hyundai Bangun Pabrik Perakitan Baterai Kendaraan Listrik di Cikarang

1. Infrastruktur untuk mendukung keberadaan kendaraan listrik

PLN menyiapkan kendaraan listrik dan juga Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk para delegasi G20. (Dok. PLN)

Dannif yang juga menjabat sebagai CEO Pertamina New & Renewable Energy itu mengatakan, dalam memperbanyak infrastruktur ekosistem kendaraan listrik diperlukan peran dari Pertamina, PLN maupun swasta.

"Kita harus perbanyak titiknya, apakah itu charging station-nya, apakah itu swapping cabinet-nya. Nanti, kemudian kalau sudah banyak ini kan kita mensupport motor-motor listrik nih yang dibuat dari pelaku-pelaku bisnis," ujarnya.

Baca Juga: Pemerintah Berkali-kali Rayu Jepang Produksi Kendaraan Listrik di RI

2. Aspek keamanan dan keselamatan juga harus diperhatikan

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mencoba motor listrik Honda EM1 e: ditemani jajaran direksi PT Astra Honda Motor pada gelaran Indonesia International Motor Show 2023. (Dok. AHM)

Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah aspek keamanan dan keselamatan (safety). Pelaku industri harus memastikan faktor tersebut karena kendaraan listrik adalah hal baru di Indonesia.

"Mungkin masih ada keragu-raguan dari sisi infrastruktur. Tapi kita juga jangan sampai selaku pelaku bisnis ini ada isu safety karena itu bisa menurunkan kepercayaan, karena ini kan produk baru," tutur Dannif.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya