TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Kabar Proyek Kereta Semicepat Jakarta-Surabaya? Ini Bocorannya

Pembangunannya memakan waktu hingga 4 tahun

Ilustrasi Infrastruktur (Kereta). IDN Times/Arief Rahmat

Jakarta, IDN Times - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi membeberkan perkembangan terkini mengenai rencana pembangunan Kereta Api Semicepat Jakarta-Surabaya. Hal itu disampaikan Budi dalam kunjungan kerjanya ke Jepang.

Dia menjelaskan Kereta Api Semicepat Jakarta-Surabaya menjadi salah satu pembahasan bersama pihak Jepang dalam kunjungannya ke Negeri Sakura tersebut.

"Proyek kereta api semicepat dari Jakarta menuju Surabaya pada saat bulan Februari sudah disampaikan satu konsep yang diberikan kepada kita, kita sedang melakukan realisasi dan kita akan lanjutkan dengan melakukan feasibility study (studi kelayakan)," katanya dalam konferensi pers, Rabu (22/6/2022).

Baca Juga: Mudik Naik Kereta, Cek Harga Tiket Kereta Api Jakarta-Surabaya 2022

Baca Juga: Seluruh Terowongan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Berhasil Ditembus

1. Studi kelayakan dilakukan untuk mengukur secara cermat kondisi di lapangan

Ilustrasi kereta api (IDN Times/Arief Rahmat)

Budi mengatakan FS dilakukan dalam rangka mengukur secara cermat bagaimana kondisi lapangan dan bagaimana trase yang akan dilakukan. Hal itu membutuhkan waktu lebih kurang satu tahun.

"Kita juga harapkan ini bisa berjalan. Apabila bisa berjalan maka Jakarta-Surabaya bisa ditempuh kurang dari 6 jam. Nah, ini satu harapan yang bisa memberikan suatu alternatif bagi masyarakat untuk menggunakan itu," tuturnya.

Baca Juga: Girder Box Kereta Cepat Jkt-Bdg Nyaris Nempel Jembatan, Ini Kata KCIC

2. Biaya pembangunan Kereta Api Semicepat Jakarta-Surabaya masih dalam pembahasan

(IDN Times/Arief Rahmat)

Dia menjelaskan biaya pembangunannya baru akan diketahui pasti pada saat selesai dilakukan FS.

"Kita tahu bahwa yang namanya kereta api semi cepat itu adalah suatu upaya melakukan realignment (penyusunan kembali) terhadap jalur yang sudah ada. Artinya kita akan membuat suatu lintasan-lintasan yang lebih datar dan lintasan-lintasan yang tidak meliuk," kata Budi.

Jadi, lanjut dia, jalur akan dibuat lebih lurus dari Jakarta sampai ke Surabaya. Selain itu, jalurnya juga akan dibuat layang (elevated) pada kota-kota tertentu seperti di Cirebon, Pekalongan, Semarang dan sebagainya. Dengan demikian perlintasan sebidang bisa diatasi. 

"Tercatat Jakarta-Surabaya itu hampir 800 lintasan sebidang resmi yang harus kita selesaikan. Jadi kalau kita bicara mengenai biaya belum bisa kita pastikan secara pasti," jelasnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya