BPKP Tak Restui Impor KRL Bekas Jepang, Ini Langkah Luhut
Bakal ada rapat lanjutan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan segera menindaklanjuti hasil rekomendasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). BPKP tak merekomendasikan impor KRL bekas dari Jepang.
"Kita baru lihat audit saja, kalau ada pertimbangan lain dari audit BPKP akan kita lihat lagi nanti," kata Luhut di Kantor Kemenko Marves, Jakarta Pusat, Senin (10/3/2023).
Baca Juga: BPKP Rampungkan Hasil Audit, Jadi Impor KRL Bekas dari Jepang?
Baca Juga: BPKP Tak Restui Impor KRL Bekas, Jubir Luhut Buka Suara
1. Pemerintah ingin penyelesaian secara komprehensif
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto mengatakan, pemerintah ingin dinamika terkait rencana impor KRL bekas diselesaikan secara komprehensif.
"Nanti tunggu saja. Jadi gini, poinnya tuh harus diselesaikan komprehensif ya. Jadi kalau isu sekarang kan keluhan masyarakat tetap ada," ujarnya.
Pemerintah melihat, pilihan antara impor ataupun peremajaan (retrofit) hanya bertujuan untuk menggantikan kereta yang sudah tua. Jadi, kapasitas angkut tidak bertambah.
Sementara yang dibutuhkan saat ini adalah penambahan kapasitas kereta. Itu pun harus memerhatikan berbagai faktor, tak sekedar menambah sarana. Hal lain yang harus dilihat adalah sistem persinyalannya.
"Ini harus dilihat komprehensif. Saya kira itu juga yang dikerjakan teman-teman BUMN. Nanti ada rapat lanjutan," sebutnya.
Baca Juga: Tak Direkomendasikan BPKP, Impor KRL Bekas dari Jepang Batal?