Tak Direkomendasikan BPKP, Impor KRL Bekas dari Jepang Batal?

BPKP rilis hasil reviu impor KRL bekas

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pihaknya akan mencari titik temu terkait rencana impor KRL bekas dari Jepang.

Pria yang akrab disapa Tiko itu mengatakan,  pihaknya masih akan mendalami hasil reviu Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang tak merekomendasikan impor KRL bekas tersebut.

“Saya belum baca result-nya, nanti kita lihat, kita baca, kita cari titik temu yang pas,” ujar Tiko usai menghadiri penandatanganan Nota Kesepahaman kerja sama MRT Jakarta dan Jasa Marga di Jakarta, Rabu (5/4/2023).

Baca Juga: Polemik Impor KRL, Luhut: Masa Sekarang Impor Barang Bekas Lagi

1. Impor KRL bekas belum tentu batal

Tak Direkomendasikan BPKP, Impor KRL Bekas dari Jepang Batal?KRL Commuter Line berada di Stasiun Serpong, Tangerang Selatan (22/9/2021). (IDN Times/Herka Yanis)

Meski reviu BPKP tak merekomendasikan impor, namun Tiko mengatakan rencana itu belum tentu batal.

“Oh belum tahu, mestinya enggak, kita belum tahu, karena saya belum lihat report-nya. Karena kan kita mesti melihat bahwa ini penting, jadi ada dua (impor dan produksi INKA), dua-duanya berjalan,” tutur Tiko.

Pihaknya masih akan berupaya untuk menindaklanjuti rekomendasi lain dari BPKP.

“Kita lagi akan tunggu dari temuan BPKP apa yang bisa kita kawal. Kan mungkin apakah masalah maintenance, apakah masalah spare part, saya belum lihat,” ujar Tiko.

Baca Juga: Bayar Utang Rp57,83 T ke Pertamina, Pemerintah Tunggu Reviu BPKP

2. Impor KRL dibutuhkan buat tampung penumpang

Tak Direkomendasikan BPKP, Impor KRL Bekas dari Jepang Batal?Sejumlah penumpang menunggu kedatangan KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (13/2/2023). (ANTARA FOTO/Fauzan)

Tiko mengatakan, hasil reviu BPKP perlu dipertimbangkan baik-baik. Sebab, impor KRL diajukan karena dibutuhkan oleh PT KAI Commuter (KCI) untuk menampung penumpang yang terus bertambah.

“Ini kan suatu hal yang harus kita pertimbangkan baik-baik. Kita memahami kebutuhan untuk percepatan impor karena ini memang ada kebutuhan dari sisi kapasitas,” ujar Tiko.

Baca Juga: Kemenperin: INKA Bisa Bikin, Kenapa Harus Impor Kereta dari Jepang?

3. Kereta produksi INKA baru rampung pada 2025

Tak Direkomendasikan BPKP, Impor KRL Bekas dari Jepang Batal?Pabrik kereta milik PT INKA. (dok. IDN Times/Istimewa)

Tiko mengatakan, pabrik produksi kereta PT INKA di Banyuwangi baru saja diresmikan. Dengan fasilitas itu, PT INKA akan memulai produksi kereta untuk KRL yang ditargetkan rampung pada 2025.

“Kita kemarin di Banyuwangi sudah resmikan fasilitas produksinya, dan kita sudah detailkan desainnya yang sesuai dengan spec yang sama dgn spec dari Jepang. Ini sudah kt desainkan, dan kita mungkin akan mulai produksi, dan akan selesai di 2025,” ucap Tiko.

Namun, sembari menunggu produksi INKA rampung, menurut Tiko rencana impor KRL bekas masih dibutuhkan.

“Kita paham bahwa memang kebutuhannya besar, jadi mungkin kita akan rekomendasikan antara percepatan produksi INKA, dengan opsi sementara mungkin perlu ada impor. Tapi nanti kita lihat rekomendasi BPKP apa yang perlu kita penuhi dulu,” kata Tiko.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya