TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga Emas Antam Turun Jadi Segini, Intip Termurah hingga Termahal

Emas Antam segram Rp1,132 juta

Emas Antam (logammulia.com)

Jakarta, IDN Times - Harga emas hari ini, Selasa (27/2/2024), yang diproduksi oleh PT Aneka Tambang (Antam) turun sebesar Rp3 ribu menjadi Rp1,132 juta per gram.

Demikian pula, harga buyback emas, seperti yang tercatat di logammulia.com, juga turun dengan nominal serupa menjadi Rp1,024 juta per gram.

Harga buyback adalah nilai yang ditentukan oleh Antam ketika seseorang berniat menjual emas ke Butik Logam Mulia. Itu adalah pembayaran yang akan diterima penjual emas dari Antam ketika emas tersebut dijual kembali kepada mereka.

1. Harga emas Antam dalam pecahan lain

Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp616 ribu.
  • Harga emas 1 gram: Rp1,132 juta.
  • Harga emas 2 gram: Rp2,204 juta.
  • Harga emas 3 gram: Rp3,281 juta.
  • Harga emas 5 gram: Rp5,435 juta.
  • Harga emas 10 gram: Rp10,815 juta.
  • Harga emas 25 gram: Rp26,912 juta.
  • Harga emas 50 gram: Rp53,745 juta.
  • Harga emas 100 gram: Rp107,412 juta.
  • Harga emas 250 gram: Rp268,265 juta.
  • Harga emas 500 gram: Rp536,32 juta.
  • Harga emas 1.000 gram: Rp1,073 miliar.

Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

2. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.

Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," kata Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya