TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menteri Investasi Ngaku Pernah Demo Freeport, Ini Penyebabnya

Bahlil demo saat masih kuliah

Kawasan Tambang Freeport Indonesia di Grasberg, Tembagapura, Papua. (IDN Times/Uni Lubis)

Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala BKPM mengaku pernah mendemo Freeport Indonesia yang mengoperasikan tambang di Grasberg, Papua. Hal itu dia sampaikan langsung di depan Chairman of the Board yang juga CEO Freeport-McMoran, Richard Adkerson.

"Saya dulu pernah demo Freeport. Saya pernah dapat beasiswa dari Freeport 1,5 tahun aja. Makanya saya juga marah waktu itu kenapa cuma 1,5 tahun, salah satu karena demo juga kira-kira," kata Bahlil saat menjadi pembicara dalam Pidato Tamu di ITB yang disiarkan melalui saluran YouTube Kementerian Investasi, Rabu (5/20/2022).

Baca Juga: Ada Deal Investasi di G20, Bahlil Masih Rahasiakan Angkanya

Baca Juga: Ditarget Investasi Rp1.400 T, Bahlil: Jika Tak Tercapai Tolong Maklumi

1. Bahlil salut banyak orang Papua yang bekerja di Freeport

FOTO 6 - Suasana di tambang bawah tanah Grasberg Freeport Indonesia. (IDN Times/Uni Lubis)

Pada Agustus lalu, Bahlil berkesempatan menjadi inspektur upacara di tambang Freeport Indonesia. Dia juga sempat melihat kegiatan pertambangan di sana.

"Apa yang terjadi? saya bangga terhadap anak-anak Indonesia yang ada di sana. Sebab 98 persen yang mengoperasikan Freeport itu adalah anak anak Indonesia asli," ujarnya.

Tak kalah pentingnya, dari total orang Indonesia yang bekerja di Freeport, sekitar 42 persen adalah putra-putri daerah Papua.

2. SDM Papua tak kalah dengan daerah lain

Pengiriman batu tambang bawah tanah Grasberg Freeport Indonesia. (IDN Times/Uni Lubis)

Dia menyinggung persepsi yang berkembang bahwa katanya orang Papua tertinggal. Tapi apapun itu, Bahlil mengaku bangga banyak orang Papua yang dipercaya untuk bergabung dengan Freeport Indonesia.

"Bahwa yang mengendalikan tambang Freeport underground (bawah tanah) 80 persen dari total produksi Freeport itu laki-laki Papua ini. Bukan orang lain, benar," ujarnya.

Bahlil mengaku sampai menitikkan air mata saat melihat orang Papua terlibat dalam kegiatan pertambangan terbesar di Indonesia itu.

"Saya waktu turun saya air mata gugur. Ini kesaksian saya dari lubuk hati yang paling dalam bahwa ternyata anak-anak Papua, anak anak dari daerah manapun kalau diberikan kesempatan yang baik oleh republik dan oleh perusahaan, Insya Allah mereka akan mampu menunjukkan yang terbaik untuk pengabdiannya kepada perusahaan, rakyat, bangsa dan negara," tambahnya.

Baca Juga: Soal Investasi China di RI, Bahlil: Masih Butuh Polesan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya