Meski Ada Inflasi Medis, Premi Allianz Syariah Tak Dinaikkan
Ambil langkah efisiensi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Allianz Life Syariah Indonesia memastikan tidak berencana melakukan penyesuaian premi meskipun telah terkena dampak inflasi medis, yang mencapai 14,6 persen tahun lalu dan 13 persen pada kuartal pertama 2024.
Direktur Utama Allianz Life Syariah Indonesia, Achmad K. Permana menyebut penyesuaian harga premi merupakan pilihan terakhir, dan perusahaan akan lebih fokus pada inovasi, efisiensi operasional, serta bekerja sama dengan regulator.
“Kita akan banyak melakukan inovasi-inovasi termasuk efisiensi di dalam dan sebagainya. Dan kita juga harus melakukan terobosan,” kata dia dalam konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (30/4/2024).
Baca Juga: Milenial Bisa Cicil Harta Warisan Pakai Produk Asuransi Ini
1. Jika premi tambah mahal makin sedikit orang yang terjangkau asuransi
Allianz Syariah menggarisbawahi pentingnya menjaga agar premi asuransi kesehatan tetap terjangkau bagi masyarakat.
Mereka menegaskan lonjakan premi yang terus-menerus dapat mengurangi jumlah masyarakat yang mendapatkan perlindungan asuransi, yang bertentangan dengan tujuan untuk meningkatkan akses perlindungan asuransi di masa depan.
“Kalau semakin preminya makin mahal, jumlah masyarakat yang terproteksi pun semakin sedikit kan, padahal tujuannya adalah ke depan semakin banyak masyarakat yang terproteksi dengan asuransi,” tuturnya.
Dia juga menyoroti inflasi medis tidak dapat dihindari. Sama halnya dengan di negara-negara lain memiliki tingkat inflasi medis antara 7 hingga 9 persen. Hal itu menunjukkan inflasi medis tetap menjadi isu yang relevan, dan upaya untuk menjaga premi asuransi tetap terjangkau sangatlah penting.