TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pabrik Elektronik dan Peralatan Listrik Ngerem Produksi di Akhir Tahun

Stok barang masih numpuk di gudang

Ilustrasi barang elektronik. (ShutterStock/NewAfrica)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan nilai indeks kepercayaan industri (IKI) enam subsektor industri mengalami kontraksi pada November 2023.

Kontraksi terendah dialami industri tekstil dan industri komputer, barang elektronik, dan optik.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, industri komputer, barang elektronik, dan optik, menghadapi masalah karena banyak stok barang, sehingga perusahaan melakukan pengurangan produksi.

"Memasuki bulan November, industri banyak berusaha untuk menghabiskan stok barang di gudang terutama subsektor yang tadi subsektor elektronik," katanya saat ditemui di Kantor Kemenperin, Jakarta, Kamis (30/11/2023).

Baca Juga: Pabrik-pabrik Dituding Biang Kerok Polusi, Ini Kata Menperin 

1. Pabrik peralatan listrik juga mengerem produksi

ilustrasi listrik (Pixabay.co/Fotorech)

Industri peralatan listrik, kata Febri, juga mengalami kontraksi akibat belanja pemerintah yang sudah selesai untuk barang-barang tersebut. Meski begitu, pesanan masih meningkat.

"Industri peralatan listrik yang banyak menyuplai proyek kelistrikan nasional juga pada akhir tahun mengurangi produksi karena permintaan, karena proyek listrik nasional sudah mulai juga menurun. Kami melihat ini proses musiman yang terjadi pada industri peralatan listrik," tuturnya.

Baca Juga: Babak Belur, Omzet Pedagang Tekstil di Tanah Abang Turun 75 Persen

2. Industri tekstil masih menderita digempur barang impor

Suasana pabrik tekstil dan garmen PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex di Sukoharjo Jawa Tengah. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum).

Febri menjelaskan, di industri tekstil, terjadi kontraksi yang semakin dalam akibat impor ilegal di bidang tekstil yang belum terkendali.

"Dan kita tahu bahwa banyak barang impor yang beredar, terutama produk tekstil yang menyebabkan industri, sebabkan produksi di industri subsektor tekstil itu menderita. IKI-nya juga mengalami kontraksi," sambungnya.

Baca Juga: Kenaikan Harga Gas Industri Ancam Industri Pupuk dan Petrokimia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya