TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pastikan Hilirisasi Sukses, Jokowi: Semua Sudah Berjalan

Tak mau berhenti di barang setengah jadi

Peletakan batu pertama pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia di Gresik. (Dok. PT Freeport Indonesia)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo memastikan program hilirisasi yang digalakkan oleh Indonesia berjalan sesuai yang diharapkan. Seluruh kegiatan hilirisasi dipastikan berjalan.

"Nikel sudah berjalan, smelter sudah kebanyakan malah menurut saya, gak direm. Bauksit juga sudah berjalan, di Bintan, di Kalimantan Barat, dan belum yang lain-lain. Copper sudah berjalan di Freeport dan di Amman (Amman Mineral Internasional). Sudah semua berjalan," kata Jokowi di Taman Kehati Sawerigading Wallacea, Sorowako, Kamis (30/3/2023).

Baca Juga: Soal Perpanjangan Kontrak PT Vale di Lutim, Jokowi: Belum Diputuskan

1. Jokowi tak mau hilirisasi berhenti di barang setengah jadi

Pabrik smelter Inalum di Kuala Tanjung (Dok.Istimewa)

Pemerintah pun mendorong agar hilirisasi tidak hanya berhenti di barang setengah jadi, tapi bisa sampai ke barang jadi. Misalnya dalam ekosistem kendaraan listrik, Jokowi tak mau hilirisasi berhenti di prekursor dan katoda.

"Tapi kalau bisa larinya ke EV (electric vehicle/kendaraan listrik). EV rampung harus masuknya ke otomotif, gituloh. Ekosistem besar yang ingin kita bangun itu. Itulah yang akan memberikan nilai tambah yang besar bagi negara kita," ujarnya.

Dengan demikian, hilirisasi akan memberikan nilai tambah yang besar pada sumber daya alam yang ada di Tanah Air. Itu akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.

"Nilai tambah yang besar bagi negara kita dan kesempatan kerja yang besar bagi rakyat kita, jangan dinikmati oleh negara lain," ujar Jokowi.

Baca Juga: Punya Prosedur ESG yang Baik, Bos PT Vale: Banyak yang Mau Copy Paste

2. Indonesia punya 91 smelter

Presiden Jokowi groundbreaking pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Gresik (dok. Biro Pers Kepresidenan)

Indonesia saat ini telah memiliki 91 fasilitas pengolahan dan pemurnian atau smelter untuk komoditas nikel, besi dan baja, tembaga, serta aluminium.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menerangkan bahwa per 1 Februari 2023, sebanyak 48 smelter telah beroperasi.

"Berdasarkan data Kemenperin per 1 Februari 2023 terdapat 91 smelter di Indonesia dengan perincian 48 telah beroperasi dan lainnya dalam tahap feasibility study (studi kelayakan) atau konstruksi," kata Agus dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, dikutip Rabu (15/2/2023).

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya