Pemerintah Cari Investor buat Bangun PLTA Senilai Rp1,12 Triliun
PLTA dibangun di Bendungan Tiga Dihaji Sumatra Selatan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menawarkan kepada investor, proyek pembangunan Penyediaan Infrastruktur Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) 40MW pada Bendungan Tiga Dihaji Sumatra Selatan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengatakan, proyek KPBU PLTA Tiga Dihaji memiliki nilai investasi sebesar Rp1,12 triliun, dengan masa kerja sama selama 27 tahun yang terdiri atas 2 tahun masa konstruksi dan 25 tahun Take or Pay.
"Di mana dengan skema Take or Pay ini PT PLN (Persero) akan membeli listrik sesuai dengan Perjanjian. Untuk pengembalian investasi proyek ini akan dilakukan melalui skema Pembayaran Pengguna Layanan / Tarif melalui PJBL dengan PT PLN (Persero)," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip IDN Times, Sabtu (17/12/2022).
Baca Juga: Investor Lirik 8 Proyek BKPM, dari Kebun Pisang sampai Rumput Laut
Baca Juga: Dorong Investasi, BKPM Cabut 1.033 Izin Usaha Pertambangan
1. Bendungan akan rampung pada 2025
Proyek KPBU PLTA Tiga Dihaji yang berlokasi di Bendungan Tiga Dihaji adalah salah satu upaya optimalisasi pemanfaatan bendungan milik Kementerian PUPR untuk ketenagalistrikan.
Bendungan multiguna ini mulai dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII Kementerian PUPR pada akhir 2018. Rencananya akan selesai pada 2025, dengan manfaat untuk irigasi seluas 11.000 hektar, reduksi banjir sebesar 106,1 m3/detik, air baku sebesar 1 m3/detik, dan listrik sebesar 40MW.
"Proyek KPBU PLTA Tiga Dihaji merupakan proyek KPBU atas prakarsa Badan Usaha (unsolicited) yang memiliki kapasitas listrik sebesar 40 MW, estimasi energi listrik tahunan sebesar 212,40 GWh, dengan Faktor Pembangkitan (Capacity Factor) sebesar 60,69 persen," kata Herry.
Baca Juga: Investor Jepang Pindahkan Pabrik ke Subang Smartpolitan