Pertamina Shipping Genjot Pemakaian Panel Surya hingga Kapal Dual Fuel
Untuk mencegah polusi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - CEO PT Pertamina International Shipping (PIS) Yoki Firnandi mengungkapkan industri shipping dunia berkontribusi hingga 3 persen terhadap emisi karbon dunia.
Hal itu berdasarkan jurnal yang diterbitkan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD).
“Namun bukan berarti dengan porsi tersebut kita tidak melakukan sesuatu untuk mengurangi polusi dan emisi. PIS sebagai bagian dari international player harus memenuhi regulasi dan standar bisnis yang berkelanjutan ke depannya,” kata Yoki, Senin (21/8/2023).
Oleh karenanya, subholding PT Pertamina itu berupaya mengurangi polusi udara dengan menerapkan kebijakan dekarbonisasi di sejumlah lini bisnis dan operasional perusahaan. Itu juga sejalan dengan upaya mendukung target net zero emission di 2060.
Baca Juga: PLN Klaim Jaga Kualitas Udara di Sekitar PLTU DKI-Banten
1. Aspek lingkungan diutamakan pada kegiatan operasional
Yoki memastikan bahwa PIS mengedepankan aspek lingkungan dalam operasionalnya melalui inisiatif jangka pendek maupun panjang.
Saat ini, inisiatif yang paling efektif secara biaya dalam mereduksi karbon di industri perkapalan adalah menerapkan peningkatan efisiensi operasi, seperti pembersihan lambung kapal secara terus menerus, pemasangan energy saving device, dan pengaturan kecepatan kapal pada kecepatan optimum atau ekonomis.
Kemudian, inisiatif jangka menengah hingga jangka panjang yang diadopsi oleh PIS adalah membangun atau membeli kapal berbahan bakar lebih ramah lingkungan maupun mengangkut komoditas energi hijau. Seperti kapal berbahan bakar LPG, LNG, green ammonia, green hydrogen, biofuel dual fuel vessel.
“Tahun ini PIS sudah mengakuisisi kapal VLGC berbahan bakar LPG dual fuel, bernama Pertamina Gas Amaryllis. Pertamina Gas Amaryllis merupakan salah satu kapal pengangkut gas terbesar di dunia, yang juga menjadi kapal pertama bertenaga dual fuel LPG di Pertamina dan Indonesia," sebutnya.
Pihaknya juga sudah menerapkan penggunaan biodiesel, di mana sebanyak 146 kapal PIS tercatat telah menggunakan biodiesel untuk tenaga mesin utama.
Baca Juga: Pertamina Akan Buat Buffer Zone di Depo dan Kilang Pertamina