Pinjaman Kereta Cepat Rp8,3 T ke China Dipastikan Tak Bebani KAI
Keuangan KAI dalam kondisi sehat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah memastikan tambahan pinjaman ke China Development Bank (CDB) untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), tidak akan membebani PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.
Tambahan pinjaman diperlukan untuk menambal pembengkakan biaya (cost overrun) proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, berjumlah 550 juta dolar setara Rp8,3 triliun (kurs Rp15.100). Nantinya pinjaman tersebut akan menjadi utang KAI.
"Sudah dihitung dengan tenor 45 tahun dan grace period 10 tahun tidak akan mengganggu cost of fund KAI. Kita juga minta keringanan untuk investasi (CDB) yang di awal menjadi 15 tahun," kata Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo dalam pertemuan dengan pimpinan redaksi media di Restoran Seribu Rasa Gunawarman, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2023) kemarin.
Cost of fund merupakan tingkat bunga atau biaya yang harus dibayarkan oleh debitur atas dana yang mereka gunakan dalam bisnis mereka.
Baca Juga: Minta Masa Konsesi KCJB 80 Tahun, Menhub: KCIC Mesti Tambah Investasi
Baca Juga: RI Mau Pinjam Rp8,36 Triliun ke Bank China Buat Kereta Cepat
1. Keuangan KAI dipastikan dalam kondisi sehat
Pria yang kerap disapa Tiko itu memastikan bahwa keuangan KAI dalam kondisi sehat. Hal itu dapat dilihat dari EBITDA perusahaan, yakni laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi yang mengukur profitabilitas alternatif untuk laba bersih.
Selain itu, belanja modal (capital expenditures/capex) KAI juga dipastikan aman walaupun setelah proses pinjaman terealisasi nantinya akan memengaruhi neraca perusahaan.
"EBITDA KAI sehat, posisinya Rp4,3 triliun karena ke sini kebanyakan pakai listrik, jadi sehat sekali. Secara neraca mungkin di awal akan kelihatan jelek. Tapi untuk lain-lain seperti capex tidak terganggu," tutur Tiko.
Selain itu, dari kebutuhan 1,2 miliar dolar AS cost overrun, pemerintah sudah melakukan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp3,2 triliun kepada KAI. Sisa cost overrun sebesar 75 persen berasal dari CDB.
Editor’s picks
Baca Juga: Selain Erick Thohir, 5 Menteri Jokowi Jadi Ketum Federasi Olahraga