TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Timnas AMIN Singgung Pertumbuhan Ekonomi Belum Dinikmati Masyarakat

Sebut kemakmuran belum merata

Wakil Ketua Dewan Pakar Timnas AMIN, Amin Subekti dalam talkshow Gen-Z Memilih Special bertema "Pengusaha Indonesia Jadi Tuang Rumah di Negeri Sendiri" di IDN Media HQ, Jakarta, Selasa (5/12/2023). (IDN Times/Trio Hamdani)

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Amin Subekti menyinggung pertumbuhan ekonomi yang belum merata di Indonesia. Contohnya adalah yang terjadi di Maluku Utara.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Maluku Utara tumbuh sebesar 22,94 persen di 2022, yang menurut Amin merupakan tertinggi di dunia. Tapi, pertumbuhan tersebut belum dirasakan secara merata oleh warganya.

"Coba dilihat di daerah Maluku pertumbuhannya itu sampai 22 persen. Tapi pertumbuhan yang 22 persen dan itu paling tinggi di dunia tidak translated ke dalam pengurangan tingkat pengangguran terbuka. Ini yang menjadi isu," kata dia dalam talkshow Gen-Z Memilih Special bertema "Pengusaha Indonesia Jadi Tuang Rumah di Negeri Sendiri" di IDN Media HQ, Jakarta, Selasa (5/12/2023).

Baca Juga: Anies Baswedan Ungkap 4 Tantangan Hantui Ekonomi RI

1. Kemakmuran di Indonesia disebut belum merata

Ilustrasi kemiskinan (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Amin menjelaskan Indonesia belum mencapai kemakmuran yang merata. Hal itu bisa dilihat dari dampak pertumbuhan ekonomi yang tinggi terhadap penambahan tenaga kerja dan pengurangan kemiskinan.

"Pertumbuhan kita barangkali tinggi, tetapi apakah pertumbuhan itu tertranslasikan ke dalam dua hal? Satu adalah pertambahan tenaga kerja, yang kedua adalah pengurangan kemiskinan," tuturnya.

"Jadi, numerik itu tidak translasinya ke rakyat langsung tetapi masih ada PR-PR berikutnya. Itu menjadi gagasan kami," sambung Amin.

2. Timnas AMIN ingin bawa Indonesia mencapai satu kemakmuran

Ilustrasi sungai di Jakarta. (IDN Times/Anata Siregar)

Amin menjelaskan, Anies-Cak Imin ingin membawa Indonesia mencapai satu kemakmuran pada 2045, tidak hanya di wilayah tertentu, tetapi juga di seluruh pelosok negeri.

"Jadi, kalau teman-teman pergi ke Australia misalnya, ke Sydney atau ke Melbourne atau ke Gold Coast itu rasanya sama. Tapi kita barangkali gak merasakan sama pergi ke titik-titik tertentu di Indonesia. Jadi kita ingin Indonesia menjadi satu, satu kemakmuran," tuturnya.

Baca Juga: Duh, BI Ungkap Ekonomi Global Belum Ramah di 2024

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya