TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ungkap Rakyat Nangis Tertipu Jasa Keuangan, Jokowi: Jangan Ada Lagi!

Banyak yang curhat sama Jokowi, cuma minta uangnya balik

Presiden Joko “Jokowi” Widodo (dok. YouTube Info BMKG).

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo berkali-kali mendapat keluhan dari masyarakat yang tertipu oleh industri jasa keuangan, mulai dari asuransi hingga investasi bodong. Bahkan, mereka sampai menangis ingin uangnya yang raib dikembalikan.

"Yang nangis itu rakyat. Rakyat itu hanya minta satu sebetulnya 'duit saya itu balik, uang saya balik', karena saya waktu ke Tanah Abang ada yang nangis-nangis ceritanya kena itu. Waktu di (kegiatan) Imlek juga sama nangis-nangis itu juga. Di Surabaya nangis-nangis itu juga," kata Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2023, disiarkan melalui saluran YouTube Jasa Keuangan, Senin (6/2/2023).

Baca Juga: Jokowi Minta Sektor Jasa Keuangan Jaga Momentum Pertumbuhan Ekonomi

Baca Juga: 3 Ciri Utama Investasi Bodong, Jangan Sampai Terjebak!

1. Jokowi tak mau kejadian seperti Jiwasraya hingga Wanaartha terulang

ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Jokowi minta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) betul-betul mengurusi sektor jasa keuangan secara mikro, baik itu asuransi, pinjaman online (ojol), maupun investasi agar tidak ada lagi masyarakat yang jadi korban.

"Jangan sampai kejadian-kejadian yang sudah-sudah, Asabri, Jiwasraya (menyebabkan kerugian) Rp17 triliun, Rp23 triliun. Ada lagi (koperasi simpan pinjam) Indosurya, ada lagi (asuransi) Wanaartha, sampai hapal saya," ujarnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta regulator sektor keuangan meningkatkan kehati-hatian. Pengawasan juga harus lebih diintensifkan.

Baca Juga: OJK Terbitkan Aturan Layanan Pialang Asuransi Digital, Apa Isinya?

2. Ada laporan masuk dari masyarakat yang tak beres-beres

Presiden Joko Widodo bersiap memberikan keterangan pers terkait COVID-19 di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3/2020) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Jokowi pun melihat adanya lapor sejak beberapa tahun lalu dari masyarakat tapi belum juga beres. Padahal, hal itu akan memengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap industri jasa keuangan.

"Sering pelaporan sudah ada laporan, keluhan, pelaporan, keluhan sudah tahun 2020 sampai sekarang ini tahun 2023 juga belum tuntas. Gini-gini, hati-hati yang kita bangun ini adalah trust (kepercayaan). Kalau sudah kehilangan (kepercayaan) itu sulit membangun kembali," ujarnya.

Tapi, Jokowi percaya bahwa pejabat OJK yang saat ini mengemban amanat dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi di sektor jasa keuangan.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya