TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Catat! Ini Fokus Gubernur BI Perry Warjiyo di Periode Kedua

Lanjutkan berbagai capaian di periode pertama

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo (Dok. Departemen Komunikasi Bank Indonesia)

Jakarta, IDN Times - Perry Warjiyo resmi menjadi Gubernur Bank Indonesia (BI) untuk kedua kalinya dengan masa kerja 2023-2028. 

Perry memastikan akan melanjutkan capaian yang sudah baik di periode pertama kepemimpinannya. Kebijakan yang ditempuh, diantaranya memperkuat sinergi dan koordinasi bersama pemerintah untuk menyelamatkan ekonomI Indonesia dari COVID-19 dan menjaga stabilitas sektor keuangan.

“Tentu saja lima tahun ke depan itu akan terus dilanjutkan dan diperkuat," kata Perry usai pelantikan, Rabu (24/5/2023).

Baca Juga: Jadi Gubernur BI Periode Kedua, Segini Harta Perry Warjiyo

1. Mempererat koordinasi bersama pemerintah dan OJK

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Perry akan memperkuat bauran kebijakan dan sinergitas kebijakan BI dengan pemerintah, dengan tujuan untuk menstabilkan ekonomi dan memajukan pertumbuhan ekonomi.

Lalu kedua yaitu implementasi Undang-undang P2SK untuk penguatan kelembagaan Bank Indonesia. Hal itu menurutnya juga termasuk koordinasi dengan KSSK dan bilateral koordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Baca Juga: Perry Warjiyo: Indonesia Jadi Negara Maju pada 2047

2. Mempercepat digitalisasi

Ilustrasi Perkembangan Ekonomi Digital. (IDN Times/Aditya Pratama)

Lalu ketiga, Perry memastikan BI akan mempercepat digitalisasi sistem pembayaran. “Ini untuk mendukung ekonomi keuangan digital dan kerja sama regional dan global di bidang digital pembayaran sistem pembayaran termasuk digital rupiah,” ungkap Perry.

Sebelumnya, BI memprediksi transaksi uang elektronik di Indonesia bisa melesat hingga Rp495 triliun di 2023. Angka proyeksi ini meningkat 23,87 persen dibandingkan realisasi transaksi uang elektronik tahun lalu, yang tembus Rp399,6 triliun.

Sementara itu, pertumbuhan transaksi e-commerce atau perdagangan elektronik di Tanah Air juga bakal meningkat menjadi Rp533 triliun. Selain itu, layanan perbankan digital juga diprediksi melesat hingga Rp64 ribu triliun baik transfer maupun transaksi lainnya.

Begitu, pula dengan sistem pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Indonesia bisa semakin tumbuh mencapai 45 juta pengguna.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya