TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mantap! Ekonomi RI Lampaui AS dan China di Kuartal I-2023

Tetap waspadai pelemahan ekonomi global

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,03 Persen (YoY) pada kuartal I-2023. Realisasi tersebut dinilai positif di tengah melonjaknya suku bunga acuan dan inflasi global.

Capaian tersebut bahkan melampaui beberapa negara maju, seperti China, Amerika Serikat dan Jepang.

"Kalau kita lihat di sini dari negara yang sudah rilis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2023 Indonesia, termasuk negara dengan pertumbuhan yang masih sangat tinggi di atas 5 persen, hanya Filipina, Malaysia dan Indonesia yang sudah keluar," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (22/5/2023). 

Baca Juga: Sri Mulyani Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5,3-5,7 Persen di 2024

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Pembangunan Jalan Era Jokowi Naik Pesat, Ini Datanya

1. Kenaikan suku bunga picu pelemahan ekonomi

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Sri Mulyani menjelaskan, negara seperti Eropa dan sebgaian negara di kawasan ASEAN, masih terpukul oleh kenaikan policy rate dan inflasi yang tingggi. Hal ini menyebabkan, ekonominya mengalami pelemahan.

"Terlihat di sini Rusia beda karena perang. Tapi kita lihat Inggris, Prancis, Singapura, kemudian Korsel, Jepang dalam hal ini mereka semua pertumbuhannya lemah. AS juga hanya 1,6 persen pertumbuhannya Vietnam yang selama ini tumbuh tinggi hanya 3,3 persen, Thailand 2,7 persen dan China 4,5 persen," papar dia.

Baca Juga: Uang Lembur PNS Pusat Bakal Naik di 2024, Segini Besarannya

2. Waspdai perlambatan ekonomi global

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut, Menkeu menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi global tahun ini diperkirakan akan melemah. Hal ini disebabkan ketidakpastian global yang masih meningkat.

Kondisi ini, kata Menkeu akan berdampak terhadap ekonomi Indonesia, sehingga harus diwaspadai.

"Meski ekonomi Indonesia, masih sangat resilient dengan pertumbuhan ekonomi kuartal I dan penerimaan negara yang tumbuh cukup tinggi," ucapnya.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia, menunjukkan daya tahan ekonomi cukup baik dan momentum perkuatan APBN tetap dijaga.

"Surplus APBN dari sisi overall balance dan primary balance, gambarkan konsolidasi fiskal dari APBN terus kuat dan kredibel," pungkasnya.

Sebagai informasi, APBN mencatatkan surplus sebesar Rp234,7 triliun atau 1,12 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya