TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menkeu Sri Mulyani: Tantangan Ekonomi Usai Pandemik Makin Tak Mudah 

Kondisi geopolitik kian meruncing

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan bahwa tantangan ekonomi ke depan semakin tidak mudah, meskipun pandemik COVID-19 telah berakhir.

"Tantangan pascapandemik COVID-19 tidak lebih mudah. Karena dunia mengalami masalah yang kompleks dengan geopolitik meruncing, perubahan iklim, dan juga digitalisasi yang menimbulkan dampak terhadap penyerapan tenaga kerja," ujarnya dalam rapat kerja di Badan Anggaran, Selasa (28/8/2023).

Baca Juga: Kemenkeu Pastikan Kenaikan Gaji ASN 2024 Tak Picu Inflasi   

1. Ekonomi dunia melemah disertai laju inflasi naik

Ilustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Ia menjelaskan, ekonomi dunia terus melemah dengan inflasi yang masih relatif tinggi, direspons dengan pengetatan moneter yaitu kenaikan suku bunga dan likuiditas makin cepat.

"Kondisi ini telah menimbulkan debt-distress di berbagai negara, dengan jalur suku bunga meningkat, rasio utang yang tinggi dan kapasitas fiskal yang sangat kecil atau bahkan tidak ada. Sehingga, mereka tidak mampu merespons berbagai guncangan-guncangan yang masih akan terjadi," ungkapnya.

Adapun debt distress adalah suatu kondisi di mana suatu negara tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya dan restrukturisasi utang diperlukan. 

2. Tren rasio utang RI terus turun

(IDN Times/Arief Rahmat)

Sri kemudian menjelaskan, tren rasio utang Indonesia terus menurun, disertai defisit anggaran yang terus mengecil. Sehingga, saat Indonesia dihadapkan pada kondisi guncangan gejolak global, maka pemerintah memiliki kemampuan untuk meresponnya.

"Indonesia juga memiliki rasio utang yang relatif lebih rendah dibandingkan negara-negara tetangga di G20 dan ASEAN. India rasio utangnya sudah di atas 80 persen melonjak semenjak terjadinya pandemik dan belum turun. Sedangkan Indonesia sekarang di 39,7 persen di tahun 2022 dan saat ini sudah berada di 37,5 persen," jelasnya.

Baca Juga: Sri Mulyani Beberkan 3 Strategi Indonesia Kembangkan Ekonomi Halal

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya