Sebulan Lagi, Indonesia Bakal Produksi Baterai Kendaraan Listrik
Ekosistem kendaraan listrik capai 9,8 miliar dolar AS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power akan memulai produksi komersial baterai kendaraan listriknya pada April mendatang. Dimulainya produksi massal baterai ini pun menjadi sejarah baru dalam industri otomotif kendaraan listrik pertama di Indonesia.
Staf Khusus Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Tina Talisa mengatakan, momentum ini tidak hanya menandai Indonesia sebagai negara produsen sel baterai kendaraan listrik pertama di Asia Tenggara.
"Ini juga mengukuhkan komitmen Pemerintah Indonesia untuk mendukung proyek pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik (grand package) senilai 9,8 miliar dolar AS atau Rp142 triliun," jelas Tina dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/3/2024).
Baca Juga: Jokowi Tinjau Pabrik Baterai Mobil Listrik, Harap Bisa Produksi 2024
1. Hilirisasi jadi cara ciptakan nilai tambah
Tina Talisa menegaskan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Joko "Jokowi" Widodo, pemerintah ingin fokus mengembangkan hilirisasi. Maka dari itu, pemerintah memberikan perhatian khusus setelah dilakukan groundbreaking pada bulan September tahun 2021 lalu.
Langkah hilirisasi yang didorong Presiden Jokowi merupakan cara untuk menciptakan nilai tambah dari kekayaan alam yang melimpah di Indonesia, salah satunya adalah nikel.
"Nah nikel ini kemudian prosesnya kita buat terintegrasi dari hulu sampai hilir, itulah mengapa ada investasi baterai kendaraan listrik terintegrasi pertama di dunia dengan grand package 9,8 miliar dolar AS. Jadi terintegrasi dari mulai hulu tambangnya, kemudian ke smelternya, lalu pemurnian, pengolahan, prekursor, katoda, kemudian menjadi sel baterai,” ungkap Tina.