TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rupiah Perkasa, Menguat ke Rp16.175

Menguat hingga 205 poin

Ilustrasi Dollar Dan Rupiah (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah di pasar antarbank Jakarta mengalami penguatan cukup signifikan, Selasa (7/4). Data RTI menunjukkan, mata uang Garuda menguat ke level Rp16.175 per dolar AS atau 205 poin dibandingkan penutupan sehari sebelumnya di angka Rp16.380.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Selasa, mengatakan pasar merespons positif melambatnya laju kasus kematian akibat COVID-19 di Amerika Serikat dan Eropa sebagai pusat pandemi global.

"Jumlah kematian harian Spanyol turun pada hari Senin untuk hari keempat menjadi 637, level terendah sejak 24 Maret. Sementara Italia melaporkan 525 kematian pada hari Minggu, paling sedikit sejak 19 Maret. Sedangkan di AS, tingkat kematian negara bagian relatif flat selama dua hari terakhir," ujar Ibrahim seperti dikutip Antara.

Baca Juga: Virus Corona Bikin Cadangan Devisa RI Terkuras ke Angka US$121 miliar

Dari domestik, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2020 tercatat sebesar 121 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir Februari 2020 sebesar 130,4 miliar dolar AS.

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau 7,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

Bank Indonesia menilai bahwa cadangan devisa saat ini lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah serta kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah.

1. Cadangan devisa terkuras hampir 10 miliar dolar AS selama Maret 2020

Ilustrasi Dollar Dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

2. Penurunan cadangan devisa dipengaruhi pembayaran utang luar negeri

Ilustrasi Dollar (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Penurunan cadangan devisa pada Maret 2020 antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan keperluan stabilisasi nilai tukar Rupiah di tengah kondisi extraordinary karena kepanikan di pasar keuangan global dipicu pandemi COVID-19 secara cepat dan meluas ke seluruh dunia.

Kepanikan pasar keuangan global dimaksud telah mendorong aliran modal keluar Indonesia dan meningkatkan tekanan rupiah khususnya pada minggu kedua dan ketiga Maret 2020.

Dengan langkah stabilisasi dan penguatan bauran kebijakan Bank Indonesia, berkoordinasi erat dengan pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kondisi pasar berangsur-angsur pulih dan mekanisme pasar kembali berjalan sejak minggu terakhir Maret 2020.

Baca Juga: Skenario Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp20.000 Jadi Sorotan Global 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya