TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bursa Asia Lesu, Dolar AS Tekuk Rupiah Pagi Ini

Rupiah melemah 31 poin di pembukaan

Karyawati menghitung uang rupiah dan dolar AS di salah satu bank di Jakarta, Kamis (10/9/2020). ANTARA FOTO/Reno Esnir

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pembukaan perdagangan pagi ini, Kamis (6/4/2023). 
 
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah melemah 31 poin ke Rp14.963 per dolar AS pada pembukaan perdagangan pagi ini. Hingga pukul 09.11 WIB, kurs rupiah masih melemah 23 poin atau 0,15 persen ke Rp14.955.

Pada penutupan perdagangan Rabu (5/4/2023), kurs rupiah melemah sebanyak 33 poin atau 0,22 persen ke level Rp14,932 per dolar AS.

Baca Juga: Terimbas Aksi Ambil Untung, Kurs Rupiah Ditutup Lesu

Baca Juga: Sentimen ke Aset Berisiko Menguat, Rupiah Malah Lesu Pagi Ini

1. Indeks saham Asia lesu, picu pelemahan rupiah

Pengamat Pasar Keuangan, Ariston Tjendra, melihat pelemahan rupiah terhadap dolar AS pagi ini disebabkan pelemahan indeks saham Asia karena sentimen negatif pelaku pasar terhadap aset berisiko.

Adapun sentimen itu berasal dari kekhawatiran pelemahan ekonomi global akibat kinerja perekonomian AS yang masih belum membaik.

"Di tengah pelemahan data-data ekonomi AS, bisa jadi muncul kekhawatiran pasar terhadap perlambatan ekonomi global. Kekhawatiran ini bisa mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko dan masuk ke aset aman dolar AS," kata Ariston kepada IDN Times.

Baca Juga: Kinerja Manufaktur AS Loyo, Dolar Ditekuk Rupiah Pagi Ini

2. Ada potensi pelemahan rupiah bisa ditahan

Meski begitu, Ariston melihat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bisa ditahan dengan data perekonomian China yang akan segera rilis. Jika datanya membaik, kemungkinan besar melahirkan sentimen positif terhadap aset berisiko, termasuk rupiah.

"Pagi ini data survei aktivitas manufaktur dan sektor jasa China bulan Maret bisa menjadi pertimbangan pasar untuk masuk ke aset berisiko karena China masih dianggap salah satu motor penggerak ekonomi dunia. Kalau hasilnya membaik, ini mungkin bisa menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS," ucap Ariston.

Baca Juga: Seluruh Negara ASEAN Bakal Tak Lagi Bergantung Dolar AS

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya