Cara Kemenhan Habiskan Rp1,7 Kuadriliun untuk Alutsista Dipertanyakan
Anggaran alutsista tak pernah terpakai 100 persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) tengah mengajukan anggaran untuk program modernisasi atau pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) sebesar Rp1.760 triliun atau Rp1,76 kuadriliun. Rencana itu pun masih terus dibanjiri kritik.
Ketua Centra Initiative dan Anggota Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan Al A'raf mengatakan, anggaran yang diajukan Kemhan itu naik drastis dari anggaran modernisasi alutsista pada periode pemerintahan sebelumnya. Bahkan, naiknya lebih dari 1000 persen.
Pengelolaan dan penggunaan anggaran Rp1,7 kuadriliun itu pun dipertanyakan. Pasalnya, anggaran modernisasi alutsista tahun-tahun sebelumnya pun tak pernah 100 persen terpakai.
Baca Juga: Mau Berutang Rp1.760 T untuk Alutsista, Kemhan Klaim Tak Bebani Negara
Baca Juga: Polemik Alutsista Rp1,7 Kuadriliun, Anggarannya Disusun Dadakan?
1. Anggaran alutsista Rp150 triliun tak pernah habis
A'raf membeberkan pada periode 2010-2014, pemerintah menganggarkan program modernisasi alutsista Rp156 triliun untuk fase I, yakni minimum essential forces alias (MEF). Berdasarkan data Kemenhan, anggaran itu hanya terealisasi 74,98 persen.
Kemudian, pada periode 2015-2019, anggaran modernisasi alutsista untuk fase II, yakni essential forces hanyalah sebesar Rp157,7 triliun. Anggaran itu hanya terealisasi 62 persen sampai dengan 2018. Lalu, anggaran awal modernisasi alutsista periode 2020-2024 ialah sebesar Rp157,5 triliun.
"Baik fase I maupun II dengan anggaran Rp150 triliun, sebenarnya Kemenhan tidak pernah menyerap anggaran sampai dengan 100 persen. Jadi anggaran untuk belanja Alutsista itu diberikan Rp150 triliun per fase, ada 2 fase, tidak pernah menyerap Rp150 triliun. Paling tinggi fase kedua paling hanya 80 persen. Fase pertama hanya mungkin 60 persen," ungkap A'raf dalam webinar INDEF, Rabu (9/6/2021).
Baca Juga: Utang Jumbo Alutsista Bakal Bebani APBN
Baca Juga: Modernisasi Alutsista hingga Rp1,7 Kuadriliun, INDEF: Tidak Realistis