TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ekonomi Kuartal I-2022 Tumbuh 5,01 Persen, Waspada Tekanan

BI tetap waspadai tekanan pada pemulihan ekonomi

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo membacakan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan (dok. Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, IDN Times - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, bersyukur dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2022 yang mencapai 5,01 persen secara year on year (yoy). Menurutnya, pemulihan ekonomi itu turut dirasakan di dunia usaha yang menunjukkan perbaikan dari sisi kinerja.

"Alhamdulillah, ekonomi kita tumbuh lebih dari lima persen. Korporasi Indonesia juga sangat baik. Sebagian besar, korporasi kita penjualannya positif, bahkan sudah lebih dari 10 persen, lebih tinggi," kata Perry dalam peluncuran buku Kajian Stabilitas Keuangan nomor 38 yang digelar virtual, Jumat (13/5/2022).

Baca Juga: Ada Mudik Lebaran, Ekonomi Kuartal II-2022 Diprediksi Tumbuh 4 Persen

1. Permintaan kredit mulai menggeliat

Ilustrasi Bank. (IDN Times/Aditya Pratama)

Perry mengatakan, pemulihan ekonomi turut menghasilkan pertumbuhan permintaan kredit, terutama dari dunia usaha.

"Sehingga itu mendorong permintaan kredit modal kerja. Demikian juga capital expenditure dari korporasi kita juga tumbuh membaik. Itu mendorong permintaan kredit dari sisi investasi," tutur Perry.

Menurutnya, pemulihan ekonomi secara bertahap bisa menyembuhkan luka memar atau efek lanjutan dari pandemik COVID-19 terhadap dunia usaha.

"Oleh karena itu pengaruh scarring effect, luka memar dalam korporasi kita secara bertahap bisa teratasi," kata dia.

Baca Juga: Pemerintah Waspadai Kebijakan Nol-COVID China ke Ekonomi RI

2. Bank-bank mulai pede salurkan kredit

Ilustrasi credit (IDN Times/Arief Rahmat)

Dengan permintaan kredit yang meningkat, maka keyakinan bank untuk menyalurkan kredit kepada dunia usaha kian tinggi. Sebab, kinerja dunia usaha mulai pulih dan membuat bank percaya kepada para kreditur.

"Kami juga lihat penyaluran atau penawaran kredit dari perbankan meningkat. Suku bunga yang relatif rendah, likuiditas longgar, dan tentunya lending standard semakin baik. Bank-bank semakin percaya diri untuk menyalurkan kredit. Terutama, relaksasi juga dari sisi kebijakan makroprudensial maupun mikroprudensial OJK," ucap Perry.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya