Ekspor CPO Wajib lewat Bursa, Tak Lagi Pakai Harga Acuan Asing
Pendirian bursa CPO masih tunggu terbitnya Permendag
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bursa minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) bakal segera hadir di Indonesia. Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Didid Noordiatmoko mengatakan nantinya kegiatan ekspor CPO harus dilakukan melalui bursa tersebut.
Adapun kewajiban itu hanya berlaku untuk ekspor CPO, tidak untuk produk turunannya.
"Permendag akan mengatur ekspor CPO harus diperoleh dari bursa. Jadi untuk ekspor CPO, CPO-nya harus diperoleh dari bursa," kata Didid dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (3/8/2023).
Baca Juga: Jokowi Sindir Harga CPO Indonesia Diatur Malaysia, Ini Janji Zulhas
Baca Juga: Jos! Harga CPO Meroket, Pengusaha Sawit Bakal Happy
1. Bursa CPO akan menjadi acuan harga kelapa sawit di dalam negeri
Bursa tersebut nantinya akan mencatat transaksi jual-beli CPO di dalam negeri, dan menampilkan pergerakan harga CPO secara real-time. Nantinya, harga yang tertera akan menjadi referensi harga CPO di Indonesia, baik untuk perdagangan di dalam negeri maupun untuk ekspor.
"Tujuan utama kenapa CPO kita masukkan ke bursa supaya Indonesia memiliki price reference CPO tersendiri. Kita punya harga acuan CPO versi Indonesia. Sebagai negara penghasil CPO terbesar di dunia, agak miris ketika kita tidak punya harga acuan tersendiri," ucap Didid.
Harga referensi itu akan digunakan di hulu dan hilir. Misalnya di hulu, akan menjadi acuan harga tandan buah segar (TBS) di tingkat petani.
"Petani sawit juga nanti akan diuntungkan dengan harga yang wajar. Saya gak mengatakan harganya pasti naik, tapi harga yang fair atau wajar sesuai permintaan pasar," tutur Didid.
Kemudian, di sisi hilir, akan menjadi acuan harga patokan ekspor (HPE), pengenaan pajak, dan juga bea keluar.
"HPE saat ini mengacu ke Rotterdam, Malaysia, dan ICDX. Tapi ICDX volumenya sangat kecil. Jadi kita mengacu pada Rotterdam dan Malaysia. Tujuan utama CPO masuk bursa supaya kita punya harga acuan sendiri," kata Didid.