TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Elon Musk Berencana PHK 50 Persen Karyawan Twitter 

Divisi legal, trust, hingga level manajer bakal terdampak

CEO Tesla, Elon Musk (instagram.com/@elonmusk)

Jakarta, IDN Times - Elon Musk dikabarkan telah memiliki rencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal terhadap karyawan Twitter. Rencana itu dapat berdampak besar pada Twitter.

Dilansir Washington Post, Senin (31/10/2022), empat orang sumber menyebutkan posisi yang kemungkinan besar terdampak PHK ialah divisi legal, trust, dan safety, begitu juga divisi yang menetapkan kebijakan dan pengawasan moderasi konten. Lalu, manajer keamanan informasi dan privasi juga dikabarkan akan terkena PHK tersebut.

Adapun PHK diperkirakan berdampak pada 50 persen dari total 7.500 karyawan Twitter.

Baca Juga: Drama Selesai, Elon Musk Sudah Akuisisi Twitter Rp684 Triliun

1. PHK dikabarkan mulai sebelum 1 November

Ilustrasi PHK (IDN Times/Arief Rahmat)

Laporan Washington Post sendiri rilis pada Sabtu (29/10/2022), pukul 6 pagi waktu Amerika Serikat (AS). Laporan itu membeberkan PHK kemungkinan akan terjadi sebelum Selasa (1/11/2022) besok.

Karyawan yang akan lebih dulu terkena PHK ialah orang-orang yang ditetapkan menerima hibah saham, dan juga pemotongan kompensasi.

2. Elon Musk dikenal dengan tindakan tegas pecat karyawan yang tak memiliki kinerja baik

Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Musk sendiri dikenal sebagai manajer galak yang dengan tegas memecat karyawan yang berkinerja buruk. Tindakan tegasnya itu kerap dijuluki sebagai rage firings. Meski begitu, dia dihormati karena kemampuannya menarik orang-orang yang berbakat ke dalam perusahaan yang terlibat dalam rencana untuk mengubah dunia dalam konteks perubahan iklim dan eksplorasi ruang angkasa.

Oleh sebab itu, kepemilikan Musk atas Twitter diharapkan bisa membawa perubahan besar bagi platform media sosial yang dianggap mencatatkan kinerja buruk di Silicon Valley sejak lama.  

Musk juga dikabarkan telah memutuskan hubungan dengan manajemen Twitter karena pendekatan perusahaan dalam membuat kebijakan pidato online. Meski begitu, Musk belum membuat kebijakan baru terkait pidado online tersebut. Di sisi lain, Musk mengatakan dia tidak akan mengaktifkan kembali akun yang diblokir sampai dia membentuk dewan baru tentang moderasi konten, meredam spekulasi bahwa mantan presiden Donald Trump bisa diizinkan kembali ke Twitter.

Baca Juga: Usai 4 Bos Dipecat Elon Musk, Banyak Karyawan Twitter Bernasib Sama?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya