Hampir Nangis di Rapat DPR, Menaker Klarifikasi soal Upah Ketinggian
Menaker klarifikasi pernyataan upah di RI terlalu tinggi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah hampir menangis di rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI saat mengklarifikasi pernyataannya terkait upah minimum di Indonesia terlalu tinggi.
Klarifikasi Ida itu ditujukan pada Wakil Ketua Komisi IX, Ansory Siregar dari fraksi PKS yang memimpin rapat kerja hari ini. Ida menjelaskan, ketika dia menyatakan hal tersebut, tidak berarti dirinya tidak berpihak kepada para pekerja Indonesia.
"Saya mudah-mudahan... di ruangan ini saya bersaksi... bahwa tidak ada sedikit pun dari saya... berpikiran untuk tidak memberikan perlindungan kepada pekerja kita," kata Ida sambil menahan tangisnya dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI yang disiarkan melalui YouTube, Senin (24/1/2022).
Baca Juga: UU Cipta Kerja Cacat Formil, Menaker: Pembahasannya Sangat Terbuka
Baca Juga: KSPI: Menaker Jangan Bohongi Buruh, Kata Siapa UMP di RI Sudah Tinggi?
1. Penetapan UMP 2022 adil bagi pekerja dan pengusaha
Ida menjelaskan, pernyataan terkait upah minimum Indonesia terlalu tinggi itu diucapkannya saat konferensi pers penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2022. Pemerintah menetapkan UMP 2022 hanya naik 1,09 persen.
Menurut Ida, keputusan pemerintah terkait UMP sudah mempertimbangkan kondisi pekerja dan juga dunia usaha di tengah pandemik COVID-19. Dia menegaskan, keputusan itu bukanlah memihak pengusaha.
"Bapak-ibu yang saya hormati, tidak ada satupun, sejengkalpun dalam diri saya menurunkan derajat perlindungan kepada pekerja kita. Saya bukan milik pengusaha, saya juga harus ada di tengah, saya juga harus mempertimbangkan bagaimana kesempatan kerja bagi pengangguran kita yang karena COVID-19 naik cukup tajam," tutur Ida.
Baca Juga: Anies Surati Menaker soal Kenaikan UMP 2022: Angkanya Terlalu Kecil