Harga BBM Naik, Hati-Hati Stagflasi!
RI terancam stagflasi usai pemerintah naikkan harga BBM
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pengumuman kenaikan harga BBM menggemparkan Tanah Air. Sejumlah ekonom mengatakan kenaikan harga itu akan berdampak langsung pada perekonomian Indonesia, terutama inflasi yang diprediksi melonjak.
Bahkan, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengatakan adanya ancaman stagflasi, di mana terjadi kenaikan inflasi yang signifikan, namun tak dibarengi dengan naiknya kesempatan kerja.
"Kenaikan harga BBM subsidi dilakukan di waktu yang tidak tepat, terutama jenis Pertalite. Masyarakat jelas belum siap menghadapi kenaikan harga Pertalite menjadi Rp10.000 per liter. Dampaknya Indonesia bisa terancam stagflasi," kata Bhima kepada IDN Times, Minggu (4/9/2022).
Baca Juga: BPS Wanti-wanti Dampak Kenaikan Harga BBM Terhadap Inflasi
Baca Juga: Harga BBM Naik, Pembatasan Beli Pertalite Jadi Berlaku?
1. Inflasi diprediksi meroket lebih dari 7 persen
Bhima memprediksi kenaikan harga BBM bisa mengerek inflasi umum lebih dari 7 persen. Sebab, kenaikan harga BBM akan berdampak langsung ke semua sektor. Misalnya, biaya transportasi naik, harga pengiriman bahan pangan akan naik, dan lain-lain.
"Inflasi bahan makanan masih tercatat tinggi pada bulan Agustus yakni 8,55 persen year on year, bakal makin tinggi. Diperkirakan inflasi pangan kembali menyentuh dobel digit atau diatas 10 persen per tahun pada September ini. Sementara inflasi umum diperkirakan menembus di level 7-7,5 persen hingga akhir tahun," ucap Bhima.
Sebelumnya, Pakar ekonomi Universitas Indonesia (UI), Budi Frensidy memprediksi inflasi bisa melesat hingga 8 persen dengan kenaikan harga Pertalite menjadi Rp10.000. Hal itu tentunya sangat menekan daya beli masyarakat.
"Besarnya inflasi sangat ditentukan oleh kenaikan Pertalite berapa persen? Kalau sampai Rp10 ribu ya saya kira 8 persen," ucap Budi. Karena ada efek langsung, artinya yang pakai BBM besar, transportasi dan sebagainya, dan untuk produksi, itu akan terkena langsung," ujar Budi.
Baca Juga: Dampak Kenaikan BBM, Bisnis Kuliner Dikhawatirkan Merosot