Harga BBM Naik, Pembatasan Beli Pertalite Jadi Berlaku?

Rencananya beli BBM subsidi dibatasi menggunakan MyPertamina

Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan bahwa pembelian BBM subsidi, yakni Pertalite dan Solar akan tetap dibatasi meskipun harganya telah dinaikkan.

PT Pertamina (Persero) saat ini sedang menyiapkan sistem pengawasan dan pengaturan pembelian BBM subsidi menggunakan digitalisasi. Terlebih dahulu, Pertamina melakukan pendataan kendaraan milik masyarakat melalui situs web MyPertamina.

"Pertamina sedang menyiapkan sistem pengawasan pengaturan dengan digitalisasi. Nah, ini diharapkan dengan metode ini, mekanisme ini kita bisa lebih mempertajam ketepatan pemanfaatan BBM subsidi ini untuk yang membutuhkan," ujarnya dalam konferensi pers, Sabtu (3/9/2022).

Baca Juga: BLT dan Bansos, Sinyal Kuat Harga BBM Akan Naik

1. Pertamina tunggu arahan pemerintah

Harga BBM Naik, Pembatasan Beli Pertalite Jadi Berlaku?Tampilan situs web MyPertamina hasil screenshot. (IDN Times/Trio Hamdani)

Pihak Pertamina belum bisa memastikan kapan pembatasan pembelian BBM subsidi diberlakukan. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menjelaskan pihaknya menunggu arahan dari pemerintah.

Dalam rangka membatasi pembelian BBM subsidi, perusahaan minyak dan gas (migas) milik negara itu sudah membuka pendaftaran kendaraan dan identitasnya di situs web MyPertamina sejak 1 Juli 2022. Setelah melakukan pendaftaran, pengguna akan mendapatkan QR Code yang akan digunakan untuk pembelian Pertalite dan Solar di SPBU Pertamina.

"Kami masih menunggu arahan dari pemerintah. Kita tunggu penjelasan resmi pemerintah," kata Irto kepada IDN Times, Rabu (31/8/2022).

Baca Juga: Harga BBM Resmi Naik, Pertalite Jadi Rp10 Ribu per Liter!   

2. Kuota BBM subsidi bakal habis sebelum waktunya jika tak dikendalikan

Harga BBM Naik, Pembatasan Beli Pertalite Jadi Berlaku?Pertalite. (Dok. Pertamina)

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, sebelumnya mengungkapkan bahwa kuota Pertalite dan Solar subsidi terancam habis Oktober. Pemerintah telah mengalokasikan Pertalite sebanyak 23 juta kiloliter (kl) pada 2022. Sedangkan hingga Juli, kuota yang sudah dikonsumsi masyarakat adalah 16,84 juta kl.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menuturkan bahwa dari kuota Solar subsidi sebanyak 14,91 juta kl, realisasi konsumsinya sudah mencapai 9,88 juta kl.

"Ternyata Januari sampai Juli dengan ekonomi kita tumbuh tinggi itu kuota sudah habis untuk solar 9,88 juta. Kalau ngikutin tren ini, bulan Oktober habis kuotanya itu," kata Sri Mulyani belum lama ini.

Baca Juga: Harga BBM Resmi Naik, Jokowi: Ini Pilihan Terakhir  

3. Ratusan triliun BBM subsidi dinikmati orang kaya

Harga BBM Naik, Pembatasan Beli Pertalite Jadi Berlaku?ilustrasi harga BBM (IDN Times/Aditya Pratama)

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan subsidi energi sebesar Rp502,4 triliun untuk BBM, serta LPG 3 kg dan listrik kebanyakan dinikmati oleh orang kaya.

"Dari sisi anggaran, uangnya ratusan triliun apalagi kalau Rp502 naik menjadi Rp698 triliun, ratusan triliun itu yang banyak menikmati adalah kelompok menengah atas, yang paling miskin justru mendapatkan sangat kecil," ujarnya.

Dalam paparannya, Sri Mulyani menjabarkan BBM subsidi yang dinikmati oleh kalangan mampu, yakni Solar yang 89 persen dinikmati oleh dunia usaha. Sedangkan 11 persen dinikmati oleh rumah tangga.

Namun, dari 11 persen rumah tangga yang mengonsumsi Solar subsidi, 95 persen diantaranya adalah rumah tangga mampu. Hanya 5 persen yang dinikmati oleh rumah tangga miskin, dalam hal ini meliputi petani dan nelayan.

Selanjutnya, Pertalite 86 persen dinikmati oleh rumah tangga dan 14 persen sisanya oleh dunia usaha. Dari Pertalite yang dikonsumsi rumah tangga, 80 persen justru dinikmati oleh mereka yang mampu, sedangkan 20 persennya rumah tangga miskin.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya