TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jubir Bantah Luhut Terlibat Bisnis PCR GSI Lab

Ada perusahaan yang didirikan Luhut kantongi saham GSI

Layanan tes PCR di GSI Lab (instagram.com/gsilab.id)

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi membantah adanya keterlibatan Menko Luhut Binsar Pandjaitan dalam bisnis tes PCR yang disediakan GSI Lab milik PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).

Salah satu perusahaan yang didirikan Luhut, yakni PT Toba Sejahtra memang tercatat sebagai pemegang 242 lembar saham senilai Rp242 juta di PT GSI. Namun, menurut Jodi, keterlibatan PT Toba Sejahtra di dalam GSI bukanlah untuk bisnis tes PCR.

"Jadi tidak ada maksud bisnis dalam partisipasi Toba Sejahtra di GSI, apalagi Pak Luhut sendiri selama ini juga selalu menyuarakan agar harga test PCR ini bisa terus diturunkan sehingga menjadi semakin terjangkau buat masyarakat," kata Jodi kepada IDN Times, Selasa (2/11/2021).

Baca Juga: Profil GSI Lab, Bisnis PCR yang Disebut-sebut Terlibat dengan Luhut

Baca Juga: Erick Thohir Dituding Terlibat Bisnis PCR, Ini Kata Stafsus

1. GSI tak bertujuan cari untung

Ilustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut Jodi, GSI yang didirikan pada 2020 punya tujuan utama, yakni penyediaan layanan tes COVID-19 untuk penanganan pandemik.

"Sesuai namanya, GSI ini Genomik Solidaritas Indonesia, memang ini adalah kewirausahaan sosial. Malah diawal-awal GSI ini gedungnya diberikan secara gratis oleh salah satu pemegang sahamnya, agar bisa cepat beroperasi pada periode awal dan membantu untuk melakukan testing COVID-19," tutur Jodi.

Baca Juga: Ekonom Minta DPR hingga KPK Bongkar 'Kartel' Bisnis Tes PCR

2. Partisipasi Luhut di GSI hanya untuk bantu tangani COVID-19

Layanan tes PCR di GSI Lab (instagram.com/gsilab.id)

Jodi mengatakan keuntungan yang diperoleh GSI tak dibagikan kepada pemegang saham, tetapi untuk didonasikan ke dalam program bantuan penanganan COVID-19.

"Sampai saat ini, tidak ada pembagian keuntungan dalam bentuk dividen atau bentuk lain kepada pemegang saham. Saya lihat keuntungan mereka malah banyak digunakan untuk memberikan tes swab gratis kepada masyarakat yang kurang mampu dan petugas kesehatan di garda terdepan. Kalau tidak salah lebih dari 60 ribu tes yang sudah dilakukan untuk kepentingan tersebut, termasuk juga membantu di Wisma Atlet," ucap dia.

Dia mengatakan partisipasi Luhut dalam GSI hanyalah untuk membantu penanganan pandemik COVID-19.

"Ini adalah bagian dari usaha Bapak untuk membantu penanganan pandemik pada masa-masa awal dulu, selain tadi donasi pemberian alat-alat tes PCR dan reagen yang diberikan kepada fakultas kedokteran di beberapa kampus seperti yang saya sebutkan diatas. Pak Luhut juga ikut membantu Nusantics, salah satu start up dibidang bioscience, untuk membuat reagen PCR buatan anak bangsa yang saat ini diproduksi oleh Biofarma," ujar dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya