Kejar Target Emisi Nol Bersih, RI-Jepang Kerja Sama Transisi Energi
Ada lima program kerja sama Indonesia dan Jepang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Indonesia dan Jepang melakukan kerja sama transisi energi untuk mengejar target pencapaian Net Zero Emission (NZE) atau emisi nol bersih di 2060. Setidaknya, ada lima program yang akan dijalin kedua negara.
Kerja sama Indonesia dengan Jepang diabadikan dengan penandatanganan kerja sama (Memorandum of Cooperation/MoC) tentang Realization of Energy Transitions oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif dan Menteri Ekonomi, Perdangangan, dan Industri (METI) Jepang Hagiuda Koichi.
"Terima atas inisiatif terlaksananya kerja sama dan penandatangan MoC ini. Ini tentu saja upaya yang luar biasa dari pihak Jepang," kata Arifin dikutip dari keterangan resminya, Selasa (11/1/2022).
Baca Juga: Cadangan Membaik, Luhut Longgarkan Ekspor Batu Bara
1. Program-program kerja sama RI dengan Jepang
Adapun rincian kerja sama yang disepakati dalam MoC, yaitu:
- Penyusunan roadmap transisi energi menuju emisi net-zero berdasarkan target nasional masing-masing.
- Pengembangan dan penyebaran teknologi yang berkontribusi pada transisi energi yang realistis antara lain hidrogen, bahan bakar amonia, carbon recycling, dan CCS/CCUS.
- Mendukung upaya dalam forum multilateral untuk mempercepat kerja sama teknologi yang berkontribusi pada transisi energi yang realistis.
- Dukungan untuk pengembangan kebijakan, pengembangan sumber daya manusia, dan berbagi pengentahuan tentang transisi energi dan teknologi yang digunakan.
- Studi bersama antara Mitsubishi Indonesia Reperesentative dengan Puslitbangtek Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS". Kerja sama pada tataran teknis mengenai co-combustion fuel ammonia pada PLTU tersebut sedang berlangsung saat ini. Studi yang dijadwalkan selesai pada Januari 2022 ini bertujuan untuk menilai kelayakan teknis dan ekonomis penggunaan ammonia untuk mensubstitusi sebagian batubara sehingga umur operasional PLTU dapat dipertahankan.
Baca Juga: Genjot Energi Bersih, Kapasitas Pembangkit Listrik EBT Tembus 386 MW
Baca Juga: Jokowi: Kita Tinggalkan Energi Fosil dan Beralih ke Energi Terbarukan