TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Luhut-Erick Temui Pemerintah Tiongkok, Mau Kerja Sama Apa?

Proyek pelabuhan ikan di Ambon termasuk proyek strategis.

Ilustrasi Infrastruktur (Pelabuhan) (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir melakukan pertemuan dengan pemerintah Tiongkok untuk membahas proyek kerja sama prioritas. Salah satu proyek yang dibahas adalah pelabuhan ikan di Ambon.

Pertemuan bilateral itu turut dihadiri oleh Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Herbuwono. Secara keseluruhan, pertemuan itu membahas kerja sama antara Indonesia dengan Tiongkok dalam perdagangan, ekonomi, dan investasi. Kerja sama ini terangkum dalam kerja sama High Level Dialogue on Cooperation Mechanism (HDCM).

Baca Juga: Panen Raya Ekspor Produk Perikanan Balikpapan Senilai Rp7,3 Miliar 

Baca Juga: Ekonomi Jatim Minus, Emil Dorong Budidaya Perikanan Darat

1. Mau bangun pelabuhan ikan di Ambon

Ilustrasi Ikan yang dijual di Pasar Ikan (IDN Times/Lia Hutasoit)

Dalam pertemuan itu, pemerintah sepakat kerja sama dengan Cina akan ditingkatkan, khususnya dalam proyek infrastruktur vital dan kemaritiman. Adapun proyek infrastruktur kemaritiman tersebut adalah pelabuhan ikan di Ambon yang masuk dalam program lumbung ikan nasional.

"Tak hanya di pulau Jawa, melainkan pula pembangunan strategis di wilayah Timur Indonesia. Sebagai misi untuk mempertegas kedaulatan maritim dan perikanan, Indonesia akan membangun pelabuhan perikanan di Ambon sebagai bagian untuk menyukseskan program lumbung ikan nasional," ujar Erick.

Baca Juga: Awasi Kapal Nelayan, Pelabuhan Ikan Pantura Jateng Dipasangi CCTV

2. Untuk kesetaraan kedua negara

Ilustrasi Kerja Sama (IDN Times/Mardya Shakti)

Erick menegaskan, kerja sama dengan Tiongkok tersebut dilandaskan kesetaraan kedua negara. Apalagi, saat ini seluruh negara terdampak pandemi COVID-19. Menurutnya kerja sama ini adalah salah satu cara untuk menghadapi krisis pandemi.

"Seperti disampaikan bapak Menko Kemaritiman dan Investasi bahwa kerja sama berlandaskan kesamaan dan kesetaraan kedua negara sebagai mitra yang memiliki semangat senasib dan sepenanggungan. Pada era pandemi yang mana seluruh negara terdampak, maka kerja sama menjadi jawaban untuk bisa bersama mengatasi krisis," urainya.

Baca Juga: Vaksin Impor Terdaftar di WHO, Erick: Vaksin Kita Bukan Kaleng-Kaleng

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya