TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mau Coba Trading Forex atau Komoditi? Simak Dulu Pesan Kepala Bappebti

Kepala Bappebti ingatkan risiko trading sangat tinggi

Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Didid Noordiatmoko dalam acara peluncuran kampanye "SemudahItu di Penang Bistro, Jakarta, Senin (18/7/2023). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Didid Noordiatmoko mengatakan aktivitas perdagangan berjangka komoditi (PBK), termasuk trading forex dan komoditi berisiko tinggi.

Bagi masyarakat yang ingin mencoba terjun ke PBK, perlu mempelajari risiko dan juga cara kerja PBK yang jauh berbeda dengan investasi di pasar modal.

"PBK itu semua berisiko. Yang takut air pasang, jangan bangun rumah di tepi pantai. Yang takut risiko, jangan main PBK. Karena PBK itu risikonya tinggi. Dan ini yang harus disadari," kata Didid dalam acara peluncuran kampanye "SemudahItu di Penang Bistro, Jakarta, Senin (18/7/2023).

Baca Juga: MIFX Bagi Tips buat Pemula Terjun ke Trading Forex 

Baca Juga: Ingin Belajar Trading Forex? Ketahui 3 Hal Tentang Data NFP  

1. Bisa memilih broker PBK yang memiliki kinerja dan reputasi baik dari rating

ilustrasi trading (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain mempelajari risiko dan cara kerja trading di PBK, masyarakat juga perlu bijak dalam memilih broker atau aplikasi pialang yang akan digunakan.

Didid mengatakan, Bappebti sendiri telah menyediakan daftar broker yang sudang mengantongi izin. Selain itu, ada juga rating yang menggambarkan kinerja beserta reputasi broker dalam kegiatan PBK.

"Jadi kami membuat, mulai dari B, B+, terus A, A+, A++. Artinya masih bisa ditingkatkan lagi. Yang kami lihat mulai dari taat pada pelaporan, kinerja, pengaduan masyarakat, dan pendapat masyarakat terhadap perusahaan itu. Jadi bukan hanya kami yang menilai, tapi masyarakat atau pelanggan juga menilai," ujar Didid.

2. Trading tak menjanjikan keuntungan tetap dan tinggi

ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Didid mengatakan, bagi masyarakat yang ingin terjun ke PBK, harus memahami bahwa peluang keuntungan yang tinggi diikuti dengan risiko yang tinggi. Jadi, tak ada yang bisa memastikan bisa terus untung.

"Misalnya bisa dapat 10 persen penghasilan tetap setiap bulan. Ya kalau ada kayak gitu ngapain saya kerja? Taruh saja (dana di PBK) gitu kan. Kan gak mungkin seperti itu. Jadi pemahaman masyarakat, interaksi ke masyarakat harus kita kedepankan. Ini salah satu peluang dari investasi, tapi ada risikonya," tutur Didid.

Baca Juga: Ini Lho Platform Trading Forex Legal Pertama di Indonesia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya