TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mendag Dapat Tugas dari Jokowi: Genjot Pedagang Pasar Go Digital

Pedagang pasar harus punya daya saing tinggi

Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan (Zulhas) menghadiri acara Peluncuran Digitalisasi Pasar Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat (4/11/2022). (dok. Kemendag)

Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan (Zulhas) membeberkan tugas dari Presiden Joko "Jokowi" Widodo, yakni menggenjot digitalisasi di kalangan pedagang pasar tradisional.

Zulhas mengatakan digitalisasi dilakukan agar para pedagang bisa bersaing dengan penjual di lapak daring (online). Hal itu dia ungkapkan saat menghadiri acara Peluncuran Digitalisasi Pasar Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

“Digitalisasi Pasar Rakyat merupakan arahan Presiden Joko Widodo. Tujuannya agar para pedagang Pasar Rakyat dapat bersaing dengan para pedagang yang menjajakan barangnya secara online. Dengan Digitalisasi Pasar Rakyat diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan daya saing pedagang Pasar Rakyat,” ucap Zulhas dikutip dari keterangan resmi, Jumat (4/11/2022).

Baca Juga: Kinerja Ekspor RI Diklaim Masih Mulus, Zulhas Ungkap Faktornya

Baca Juga: 19 Juta UMKM Lokal Sudah Go Digital, Tapi Banyak Jual Produk Asing

1. Pemda diminta bantu pedagang pasar agar bisa go digital

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat meninjau harga barang kebutuhan pokok dan titik penjualan Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR) di Pasar Ciracas, Jakarta Timur. (dok. Humas Kemendag)

Melihat program yang dilakukan Pemkab Purbalingga, Zulhas meminta pemerintah daerah atau pemangku kepentingan lainnya dapat membantu pedagang pasar melakukan digitalisasi. Dia juga meminta program yang dilakukan di Pasar Purbalingga itu didukung semua pihak.

“Saya berharap, para pengelola pasar, pedagang, pelaku UMKM, serta pemangku kepentingan dapat memberikan dukungannya agar program Digitalisasi Pasar Purbalingga dapat berjalan dengan lancar dan dapat diimplementasikan secara optimal,” tutur Zulhas.

Baca Juga: Talenta Digital Semakin Diperlukan, Ada Banyak Peluang Bisnis

2. Kemendag kerja sama dengan perusahaan teknologi genjot digitalisasi pedagang pasar

Seorang pedagang warung kelontong melihat tayangan edukasi kesehatan melalui saluran digital media sosial Youtube pada smartphone di Demak, Jawa Tengah. Transformasi digital pada masa pandemik COVID-19 mampu menambah literasi pedagang karena lebih mudah diakses kapan pun dan di mana pun. (IDN Times/Dhana Kencana)

Kemendag sendiri bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan teknologi untuk mendorong digitalisasi pedagang pasar.

Salah satu yang sudah dilakukan yaitu kolaborasi dengan Tokopedia untuk mendorong pasar masuk ke dalam aplikasi Tokopedia. Saat ini, program tersebut telah berjalan di 10 pasar di seluruh Indonesia. Kemudian, kolaborasi dengan GrabMart yang telah menggandeng 5 ribu pedagang pasar masuk dalam ekosistem GrabMart.

Kementerian Perdagangan juga membuat sistem pendataan Pasar Rakyat di seluruh Indonesia melalui platform Sistem Informasi Sarana Perdagangan (SISP). Sistem itu dapat memonitor sarana perdagangan dan harga kebutuhan pokok di seluruh Indonesia.

Sehingga nantinya dapat digunakan dalam proses pengambilan kebijakan perdagangan. Informasi harga barang kebutuhan pokok juga tersedia melalui Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kemendag, dimana saat ini SP2KP telah berjalan di 537 pasar

"Kami juga bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk menjalankan pembayaran nontunai melalui program SIAP QRIS yang telah berjalan di 217 pasar rakyat dan menjangkau 9,4 juta UMKM," ujar Zulhas.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya