Nilai Tukar Petani di Oktober Naik 0,93 Persen, Jadi 106,67
NTP di subsektor peternakan turun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) di bulan Oktober naik 0,93 persen menjadi 106,67 dibandingkan September 2021 (month-to-month/mtm).
Menurut Kepala BPS, Margo Yuwono, NTP di semua subsektor pertanian mengalami kenaikan, kecuali pada subsektor peternakan (NTPT).
"NTP sebesar 106,67. Naik 0,93 persen dibandingkan posisi Sept 2021
menurut subsektor, hampir seluruh subsektor alami kenaikan NTP, kecuali untuk sektor peternakan. Peternakan itu NTP-nya terjadi penurunan," kata Margo dalam konferensi pers virtual, Senin (1/11/2021).
Baca Juga: Kenaikan Harga Tiket Pesawat Picu Inflasi di Oktober
1. NTPT turun karena harga telur ayam turun
NTPT di bulan Oktober mengalami penurunan 0,16 persen dari posisi 99,18 pada September, menjadi 99,01 pada Oktober 2021. Margo mengatakan penurunan NTPT di Oktober terjadi karena penurunan harga telur ayam ras.
"Kenapa? Karena di subsektor ini terjadi penurunan indeks yang diterima petani, khususnya karena menurunnya harga telur ayam ras, dan ayam ras petelur, dan untuk babi. Jadi ada 3 komoditas yang menyebabkan indeks yang diterima petani turun," ucap Margo.
Adapun NTP di subsektor tanaman pangan (NTPP) naik 0,59 persen dari 98,77 pada September, menjadi 99,35 pada Oktober. Lalu, NTP di subsektor hortikultura (NTPH) sebesar 98,65 pada September, naik 0,81 persen menjadi 99,45.
Kemudian, NTP perkebunan rakyat (NTPR) pada September sebesar 125,15, naik 2,01 persen menjadi 127,66. Lalu, NTP perikanan (NTNP) sebesar 104,94 pada September, naik 0,32 persen menjadi 105,28 pada Oktober.
Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap 2 Ancaman dalam Pemulihan Ekonomi Global