Panen Padi di Sulsel Diprediksi Turun, Bulog Bakal Serap Beras Petani?
Bulog ungkap tantangan serap beras di panen mendatang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Produksi beras dari panen padi di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) diprediksi akan menurun.
Pimpinan WIlayah Perum Bulog Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), Muhammad Imron Rosidi, mengatakan, musim hujan yang tak merata dan El Nino menyebabkan tak semua wilayah di Sulsel melakukan tanam padi secara bersamaan.
Hal itulah yang menyebabkan produksi beras pada panen mendatang akan menurun.
“Memang ada sedikit penurunan produksi di panen akhir Maret atau awal April, karena tidak semua lahan bisa panen bareng dan berkesinambungan. Karena kita ada yang tadah hujan, ada yang irigasi dan menanamnya tidak serempak,” kata Imron, dikutip Minggu, (25/2/2024).
Baca Juga: Bos Bulog Ungkap Tanda-tanda Musim Panen Sudah Terlihat
1. Permintaan beras melonjak
Dia mengatakan, pada kondisi normal, Sulsel yang merupakan salah satu sentra produksi beras selalu surplus. Provinsi tersebut biasanya menghasilkan 3 juta ton beras dalam setahun yang kebutuhannya hanya sekitar 2 juta ton beras setahun.
“Kita sampai 3 juta ton, ada surplus antara 800 ribu ton sampai 1 juta ton, itu untuk Sulsel,” ucap Imron.
Namun, dengan adanya penurunan produksi beras sejak 2023, stok beras dari Sulsel pun tak cukup untuk menutupi kebutuhan wilayah itu sendiri, ditambah belum ada panen hingga saat ini.
“Kenapa defisit? Karena memang lagi belum panen. Efek El Nino itu hampir sampai Desember, tidak ada hujan. Ada hujan tapi gak merata,” ujar Imron.
Dia mengatakan, saat terjadi kekurangan stok, permintaan beras malah melonjak. Sebab, ada acara-acara besar seperti pemilu dan bulan Ramadan yang akan segera tiba.
Editor’s picks
“Karena kita memasuki event-event penting seperti pemilu, itu permintaan mulai meningkat, termasuk momen puasa dan hari raya. Jadi itu pasti ada permintaan yang tidak seperti biasanya,” tutur Imron.
Baca Juga: Pasar Murah Digeber untuk Tekan Harga Beras di Sumut