RI dan UEA Mulai Negosiasi Perjanjian Dagang dan Investasi
IUEA-CEPA diharapkan bisa perluas pasar produk halal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) sedang dalam proses perundingan perjanjian dagang dan investasi, tepatnya Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-UEA (Comprehensive Economic Partnership Agreement/IUAE-CEPA).
Salah satu tujuan merundingkan perjanjian dagang dan investasi tersebut ialah untuk memperluas pasar produk halal Tanah Air.
Perundingan IUAE-CEPA ditandai dengan penandatanganan Joint Ministerial Statement on the Launching of Negotiation for IUAE-CEPA. Peluncuran ini sekaligus menandai dimulainya perundingan putaran pertama IUAE-CEPA yang dilaksanakan pada 2-4 September 2021.
"Ini adalah upaya sangat penting dan substansial yang dilakukan Indonesia dan UEA untuk meningkatkan perdagangan bilateral yang dapat memberikan manfaat bagi perekonomian kedua negara dan mensejahterakan masyarakat,” kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam keterangan resminya, Kamis (2/9/2021).
Baca Juga: BPS Catat 3 Ribu Wisatawan China Masuk RI pada Juli 2021
1. IUEA CEPA juga bakal fasilitasi kerja sama ekonomi kedua negara
Selain mencakup perjanjian dagang dan investasi, IEUA CEPA ini juga akan memfasilitasi bentuk lain dari kerja sama ekonomi antara kedua negara.
“CEPA harus menjadi platform ekonomi yang andal dan inklusif yang akan mengangkat berbagai sektor bisnis dari semua skala, dari perusahaan multinasional hingga usaha kecil dan menengah,” tutur Lutfi.
Dia mengatakan ada 3 hal yang membuat perjanjian ini sangat penting bagi kedua negara. Pertama, secara historis, CEPA adalah perundingan pertama Indonesia dengan negara di kawasan Teluk, begitu pula bagi UAE.
Kedua, Indonesia dan UEA sebagai 2 kekuatan ekonomi utama perlu mempererat kerja sama sehingga dapat saling melengkapi. Ketiga, CEPA diharapkan bukan sekadar kemitraan/kerja sama pemerintah dengan pemerintah (GtoG) tetapi juga antar-pelaku usaha (BtoB) dan masyarat kedua negara.
"Saya percaya IUAE-CEPA akan menjadi dasar bagi pemulihan ekonomi di kedua negara dan meningkatkan peran dalam rantai pasokan global,” ujar dia.
Baca Juga: Neraca Dagang Surplus Terus, Prestasi RI di HUT Kemerdekaan ke-76?