TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tekan Impor Gandum, Pengusaha Bakal Diwajibkan Serap Sorgum

RI impor 11 juta ton gandum per tahun

Hasil panen sorgum di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. (dok. YouTube Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo membeberkan wacana mewajibkan pengusaha yang mengimpor gandum untuk menyerap sorgum dari petani lokal.

Menurutnya, hal itu perlu dilakukan demi mengurangi ketergantungan Indonesia dalam mengimpor gandum. Syahrul mengatakan, Presiden Joko "Jokowi" Widodo pun sudah meminta agar seluruh pihak berkomitmen mengedepankan produksi lokal.

"Kita paksa dikit kenapa memang? Presiden kan ngomong komitmen ke nasional harus tinggi banget," kata Syahrul usai menghadiri Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (16/8/2022).

Baca Juga: Komut ID FOOD Prediksi Harga Gandum Tak Akan Naik Lagi

Baca Juga: Ranjau di Laut Hitam Hambat Ekspor Gandum Ukraina

1. RI doyan impor gandum, hingga 11 juta ton per tahun

Ilustrasi gandum (freepik.com/onlyyouqj)

Syahrul membeberkan fakta terkait ketergantungan Indonesia terhadap importasi gandum, yang volumenya mencapai 11 juta ton per tahun. Menurutnya, impor tersebut tak mensejahterakan petani lokal.

"Jangan lupa gandum itu 11 juta ton lho, masa mau terus-terusan seperti itu? Memang di sana lebih murah kali. Tapi kan petani gak dapat apa-apa di sini," ucap Syahrul.

2. Mentan mau wajibkan importir gandum pakai sorgum sebagai bahan campuran

Presiden Joko "Jokowi" Widodo meninjau hasil panen sorgum di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). (dok. YouTube Sekretariat Presiden)

Untuk menjalankan wacana di atas, pada tahap awal pemerintah berencana mewajibkan pengusaha yang memakai gandum untuk mencampurkannya dengan sorgum.

Dengan demikian, maka petani sorgum akan memiliki pelanggan tetap ketika hendak menjual hasil panennya.

"Presiden katakan salah satu yg diharapkan dari offtaker itu adalah semua yang importasi gandum itu minimal take over dulu sorgum kita, sehingga sorgum yang ada itu bisa buat campuran," kata Syahrul.

Baca Juga: Ukraina-Rusia Sepakat Buka Lagi Ekspor Gandum via Turki 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya