Teten Masduki: Saya Labrak Semua yang Rusak Ekonomi Dalam Negeri!
Teten tegaskan produk dan UMKM lokal harus dilindungi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menegaskan UMKM adalah penopang perekonomian dalam negeri. Dirinya menegaskan UMKM dan produksi lokal harus dilindungi.
Dia pun mengaku tak segan melabrak pihak-pihak yang berupaya merusak penopang ekonomi dalam negeri itu.
"Ini saya jadi Menteri Koperasi tinggal setahun lagi ya. Jadi saya sudah gak ada yang bisa dihitung sekarang, saya labrak semua, yang merusak ekonomi dalam negeri saya labrak semua. Cara berpikir yang tidak komprehensif," kata Teten dalam acara GDP Venture Power Lunch di Penang Bistro, Jakarta, Selasa (24/10/2023).
Baca Juga: Menkop UKM dan Bos TikTok Bahas Kelanjutan TikTok Shop Pekan Depan
1. Pelarangan TikTok Shop di platform medsos merupakan upaya melindungi produk dalam negeri
Pemerintah sendiri saat ini tengah menata ekosistem perdagangan di platform digital. Salah satunya dengan menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 31 tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE). Permendag tersebut melarang platform media sosial bergabung dengan e-commerce, seperti TikTok Shop.
Pemerintah juga mengatur harga minimum dari transaksi lintas negara atau cross border yang dilakukan langsung melalui e-commerce atau marketplace, yakni 100 dolar AS atau sekitar Rp1,58 juta per unit barang. Artinya, produk impor dengan harga di bawah 100 dolar AS dilarang diperjual-belikan secara langsung melalui e-commerce.
Teten sendiri yang sejak awal gencar menegakkan aturan itu mengaku diserang. Apalagi, semenjak TikTok Shop ditutup.
Dia menegaskan, tujuan utama dari kebijakan itu adalah memastikan keberlanjutan bagi perekonomian digital di Indonesia. Kemajuan teknologi yang terjadi diharapkan bisa mendorong pertumbuhan UMKM dan produk lokal, bukan mematikannya.
"53 persen PDB kita itu konsumsi rumah. Jadi di konsumsi ini justru itu pondasi ekonomi kita. Coba Anda bayangkan, betul tadi ada influencer yang tiba-tiba jadi kaya karena jualan produk China dengan sangat murah, iya. Tapi, berapa banyak capital flight kita? Karena yang dijual adalah produk asing. Jadi, jangan lihatnya mikro seperti ini, kita harus liat data agregatnya," tutur Teten.
Editor’s picks
Baca Juga: Bos TikTok Mau Ketemu Jokowi, Minta TikTok Shop Dibuka Lagi?