TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Teten Ungkap Ancaman Inflasi yang Bisa 'Hantui' UMKM

Teten nilai tingkat inflasi di RI masih terjaga

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Jakarta, IDN Times - Berbagai negara mengalami inflasi yang cukup tinggi di awal 2022. Mulai dari Uni Eropa (UE), Amerika Serikat (AS), dan sebagainya. Hal ini dinilai bisa berimbas pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Uni Eropa dan AS sudah di atas 9 persen, biasanya mereka 1 persen. Paling parah lagi kan Turki, sudah di atas 70 persen. Saya kira kita harus menjaga inflasi. Karena kalau inflasi meningkatkan daya beli turun, UMKM akan terpukul," ujar Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki ketika ditemui awak media usai menghadiri Tempo BNI Bilateral Forum di Hotel The Langham, Jakarta, Kamis (12/5/2022).

Baca Juga: Inflasi April 2022 Sentuh 0,95 Persen, Tertinggi Dalam 5 Tahun! 

Baca Juga: Teten Tunggu Restu Sri Mulyani soal Anggaran BLT UMKM 

1. Indonesia bisa kena imbasnya

Komoditas pangan di Pasar Terong Makassar, Senin (12/4/2021). IDN Times/Asrhawi Muin

Secara keseluruhan, Teten mengatakan inflasi tinggi akan turut berdampak pada Indonesia.

"Ini sekarang dunia mengalami inflasi. Inflasi sangat tinggi dipicu oleh harga pangan dan juga energi. Indonesia juga kena imbasnya," ujar Teten.

Baca Juga: Minyak Goreng hingga Harga Pertamax Jadi Biang Kerok Inflasi April 

2. Teten nilai Indonesia masih bisa menjaga inflasi

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Meski begitu, dia menilai Indonesia masih bisa menjaga tingkat inflasi di dalam negeri.

"Indonesia saya kira cukup bagus inflasinya. Kan tidak lebih dari 2,6 persen. Uni Eropa dan AS sudah di atas 9 persen, biasanya mereka 1 persen. Paling parah lagi kan Turki, sudah di atas 70 persen. Saya kira kita harus menjaga inflasi. Karena kalau inflasi meningkat kan daya beli turun, UMKM akan terpukul," kata Teten.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya