Teten Tunggu Restu Sri Mulyani soal Anggaran BLT UMKM 

Pelaku usaha mikro masih butuh bantuan

Jakarta, IDN Times - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan pihaknya sudah mengajukan kebutuhan anggaran untuk Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) atau BLT UMKM kepada Kementerian Keuangan.

Hingga saat ini, anggaran belum ditetapkan, dan Teten mengaku masih menunggu keputusan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.

"(Anggarannya) belum, masih dibahas di Kemenkeu," kata Teten ketika ditemui awak media usai menghadiri Tempo BNI Bilateral Forum di Hotel The Langham, Jakarta, Kamis (12/5/2022).

Baca Juga: Libur Lebaran 2022, Wisatawan Ternyata Tidak Untungkan UMKM

1. BPUM diajukan untuk 12,8 juta penerima

Teten Tunggu Restu Sri Mulyani soal Anggaran BLT UMKM ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Adapun BPUM tahun ini diusulkan untuk 12,8 juta penerima atau pelaku usaha mikro, dengan nominal bantuan Rp600 ribu per orang.

"Tadinya kita mengusulkan untuk 12,8 juta, masing-masing Rp600 ribu," ujar Teten.

Baca Juga: LPI Jadi Alternatif Modal Infrastruktur, Sri Mulyani: Bukan Utang

2. Perkiraan kebutuhan anggaran Rp8 triliun

Teten Tunggu Restu Sri Mulyani soal Anggaran BLT UMKM Ilustrasi Anggaran. (IDN Times/Aditya Pratama)

Teten mengatakan pihaknya membutuhkan anggaran sekitar Rp8 triliun untuk menyalurkan BPUM kepada 12,8 juta pelaku usaha mikro tersebut.

Tak hanya itu, menurutnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto juga sudah mengusulkan program tersebut kepada Kemenkeu.

"Iya, masih dibahas. Tapi kami dengan Pak Menko sudah mengusulkan," tutur Teten.

Baca Juga: Hadapi Tekanan Lebih Berat saat Pandemik, Perempuan Dominasi UMKM

3. Pelaku usaha mikro masih hadapi tekanan pandemik COVID-19

Teten Tunggu Restu Sri Mulyani soal Anggaran BLT UMKM Ilustrasi ekonomi terdampak pandemik COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Teten mengatakan para pelaku usaha mikro ini memang masih membutuhkan bantuan untuk bangkit. Oleh sebab itu, pihaknya kembali mengajukan program BPUM tahun ini.

"Kami melihat keadaan ekonomi meski sudah pulih, tapi masih berat bagi UMKM. Sehingga stimulus terutama yang mikro, yang unbankable masih penting," ujar dia.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya