TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ekonomi Indonesia Mulai Membaik, Pemerintah Jangan Kasih Kendor!

Salah satunya tidak melakukan mudik lebaran

Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman, memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis 5 Desember 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Jakarta, IDN Times - Perlahan tapi pasti, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menunjukkan perbaikan. Paling anyar, ekonomi domestik tercatat minus 0,74 persen secara tahunan di kuartal I-2021. Bila dibandingkan kuartal IV-2020 yang sebesar minus 2,19 persen, angkanya mengalami perbaikan signifikan. 

Pertumbuhan ekonomi yang terus mengalami perbaikan juga menjadi peringatan bagi pemerintah akan penerapan protokol kesehatan. Lengah sedikit saja, kasus COVID-19 bisa kembali melonjak dan ekonomi akan terpuruk lagi.

"Pemerintah tidak ingin Indonesia mengalami lonjakan gelombang kasus yang besar seperti di India, dalam hitungan hari sekitar 441 ribu orang lebih positif COVID-19, dan beberapa negara lainnya juga negara tetangga kita," kata Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, Fadjroel Rachman dalam keterangannya, Sabtu (8/5/2021).

Baca Juga: Airlangga Pede Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2021 Bisa 7 Persenan

Baca Juga: Gertak Sambal Larangan Mudik di Tahun Kedua Pandemik

1. Tidak melaksanakan mudik lebaran

Ilustrasi mudik (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/wsj)

Untuk menjamin keselamatan bersama dan menjaga upaya seluruh masyarakat di Indonesia, maka pemerintah memberlakukan larangan mudik kepada seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintahan. Peniadaan mudik, kata Fadjroel, untuk mencegah lonjakan kasus COVID-19 yang kerap terjadi saat libur panjang tiba.

"Presiden Joko Widodo dan seluruh Kabinet Indonesia maju juga tidak mudik lebaran, diikuti seluruh pejabat di pusat dan di daerah, juga tidak ada acara berbuka puasa dan open house Idul Fitri," ujar Fadjroel.

2. Melakukan silaturahmi secara virtual

Ilustrasi Work From Home (IDN Times/Arief Rahmat)

Kendati mudik dilarang, lanjut Fadjroel, silaturahmi tetap bisa berlanjut. Tanpa mengurangi makna dari silaturahmi dalam merayakan Idul Fitri 1442 Hijriah di masa pandemik, silaturahmi dapat dilakukan secara virtual seperti online, telepon dan lainnya. 

"Komunikasi bertatap muka secara virtual dapat mengurangi kerinduan sekaligus menjaga dan menjamin keselamatan sanak saudara dan keluarga," tuturnya.

Baca Juga: Doni Monardo: Larangan Mudik Keputusan Tepat Cegah Lonjakan COVID-19

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya