TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Beri Kemudahan bagi Investor, Mendagri Dorong Inventarisasi Perda

Ini untuk megatasi izin usaha yang masih ribet

Salah satu pabrik milik investor di PPU (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Jakarta, IDN Times - Sulitnya menjalani proses untuk mendapatkan izin usaha, masih menjadi keluhan sejumlah pengusaha dan investor. Untuk itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, meminta para kepala daerah melakukan investarisasi peraturan daerah (perda) dalam rangka mendukung kemudahan berinvestasi. 

"Investor mau datang bukan hanya dari situasi keamanan, politik, adanya infrastruktur, tapi ada juga kepastian hukum dan kemudahan untuk berusaha," ujar Tito pada Jumat (30/4/2021). 

Baca Juga: Fakta-fakta Kemudahan Bisnis dan Investasi di RI yang Tertinggal Jauh

1. Kemudahan izin usaha dengan reformasi birokrasi

Mendagri Tito Karnavian (Dok. Puspen Kemendagri)

Untuk mendorong masuknya investor, Tito mengatakan perlu kemudahan berusaha dan regulasi yang jelas. Reformasi birokrasi dinilainya sebagai upaya untuk memudahkan investor dalam mengurus perizinan berusaha. 

"Reformasi birokrasi dilakukan dengan menyederhanakan jabatan struktural, dan beralih ke jabatan fungsional. Dengan demikian, pemerintah berharap investor tidak lagi mengalami kesulitan dalam mengurus proses perizinan berusaha," katanya. 

Baca Juga: Apa Itu Prinsip Pareto? Ini 5 Keuntungan Menerapkannya saat Berbisnis 

2. Tidak perlu melewati berbagai meja untuk proses izin usaha

IDN Times/Febriyanti Revitasari

Dalam melakukan proses izin usaha, idealnya, tidak perlu melewati berbagai macam meja yang menjadi penghambat investor masuk karena sulitnya proses izin usaha.  Oleh karena itu, Tito mengatakan tujuan reformasi birokrasi dilakukan agar tidak banyak hambatan dalam prosesnya. 

"Tujuannya apa? Supaya tidak banyak meja untuk melakukan perizinan. Perizinan kita bayangkan dari satu meja ke meja lain di daerah di kabupaten/kota, dari meja ke meja lagi di tingkat provinsi, setelah itu baru mau lagi ke tingkat pusat," jelas Tito. 

Baca Juga: Investor Asing Sudah Tertarik Berinvestasi di Bukit Algoritma

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya