Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Brand fashion ternama dunia, Zara belakangan ramai diperbincangkan di media sosial. Buat kamu yang belum tahu, Zara merupakan merek ritel pakaian asal Galicia, Spanyol yang berfokus pada industri fast fashion yang memproduksi baju, sepatu, aksesori, parfum, hingga kecantikan.
Zara merupakan bagian dari Inditex Group, salah satu perusahaan ritel pakaian terbesar di dunia. Di Indonesia, Zara juga termasuk merek fashion yang populer di masyarakat. Tidak sedikit juga masyarakat yang penasaran siapa pemilik Zara? Berikut ulasan profil singkat, kekayaan, dan perjalanan bisnis pendiri Zara.
1. Profil Amancio Ortega
Pendiri grup ritel Inditex, Amancio (Website/Dusko Despotovic/CORBIS SYGMA) Pemilik Zara adalah Amancio Ortega, seorang miliarder asal Spanyol yang lahir di Busdongo de Arbas, Spanyol pada 28 Maret 1936. Amancio Ortega melewati masa kecilnya di Kota Leon, Spanyol hingga berusia 14 tahun.
Lalu, dia dan keluarganya pindah ke A Coruna karena mengikuti ayahnya yang bekerja sebagai pekerja kereta api. Sementara itu, sang ibu bekerja sebagai asisten rumah tangga.
Saat remaja, Ortega pernah bekerja di sebuah toko baju bernama Gala sebagai tukang antar. Saat itu, dia juga sempat berhenti sekolah dan memilih bekerja sebagai asisten penjahit untuk membantu perekonomian keluarga. Pengalamannya bertahun-tahun membuat Ortega mengetahui tentang proses produksi baju hingga sistem pengantaran.
2. Bermula dari seorang asisten penjahit
Amancio Ortega pendiri Zara (eagle.co.ug) Setelah mengumpulkan berbagai pengalaman, Amancio Ortega mulai mendapat kepercayaan untuk memimpin sebuah toko pakaian. Dia memanfaatkan peluang untuk memperluas pasarnya dengan menggunakan sistem yang lebih efisien dan harga yang bersaing.
Pada 1963, Ortega kemudian mendirikan bisnis pertamanya bersama sang istri, Rosalia Mera dengan nama Confecciones GOA. Dia juga dibantu oleh dua saudaranya, Antonio dan Josefa. Bisnis tersebut berfokus memproduksi piyama, jubah mandi, gaun, hingga pakaian dalam perempuan.
Seiring waktu, bisnisnya terus berkembang hingga beberapa pabriknya diakuisisi di Spanyol. Pada 1975, Ortega pun membuka etalase pertamanya di A Coruna dengan nama Zorba. Tidak lama kemudian, barulah namanya diubah menjadi Zara seperti yang kita kenal saat ini.
3. Mendirikan perusahaan induk bernama Inditex
gerai Zara (unsplash.com/Highlight ID) Seiring terus bertambahnya toko Zara di Spanyol saat itu, Ortega mendirikan Industria de Diseno Textil (Inditex) sebagai perusahaan induk dari seluruh bisnis fashion miliknya pada 1985. Dia mengembangkan industri fast fashion yang memproduksi pakaian sesuai tren dengan cepat dan dalam jumlah yang masif.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Tidak heran kalau bisnisnya cepat berkembang ke seluruh dunia. Namun di tengah kariernya yang melejit, Ortega justru berpisah dengan istrinya pada 1986.
Lalu pada 2001, Amancio Ortega menikah lagi dengan Flora Perez Marcote di Spanyol. Pada tahun yang sama, Inditex juga mulai diperdagangkan di Bursa Efek Madrid.
Sejak memasuki usia senja, Ortega pun melepas kepemimpinannya di Inditex. Namun, dia masih memiliki peran penting di perusahaan karena memegang saham Inditex hingga 60%. Dia juga masih memiliki pengaruh dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan.
Baca Juga: 4 Sumber Kekayaan Elon Musk, Orang Terkaya di Dunia Pemilik Twitter
4. Memiliki saham beberapa perusahaan energi di Eropa
Perusahaan energi, Enagas (enagasrenovable.es) Selain sukses mengembangkan Inditex, Amancio Ortega juga memiliki sejumlah aset properti di lima kota besar Eropa, yaitu Paris, berlin, Roma, London, dan Lisboa. Ortega melalui perusahaan Pontegadea juga mengakuisisi 5% saham perusahaan energi bernama Enagas pada 2019.
Pada 2021, Ortega kembali mengakuisisi 5% saham perusahaan lain bernama Red Electrica. Dia juga membeli 12% saham operator jaringan listrik Spanyol-Portugis bernama Redes Energeticas Nacionais.
Baca Juga: Intip Kisah Sukses Amancio Ortega Membangun Brand ZARA!
