TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kartel: Pengertian, Jenis, Karakteristik, dan Dampaknya pada Bisnis

Apa saja dampak kartel terhadap bisnis?

ilustrasi kardus (Unsplash.com/ej1209_)

Pernah mendengar istilah kartel? Kartel erat kaitannya dengan kegiatan perdagangan maupun bisnis. Untuk mengetahui lanjut mengenai kartel, berikut IDN Times rangkum penjelasan lengkap seperti pengertian, jenis, karakteristik, serta dampak positif dan negatif kartel terhadap bisnis.

1. Pengertian Kartel

ilustrasi kardus (Unsplash.com/Joel Muniz)

Kartel adalah sebuah kerjasama antara beberapa pengusaha atau perusahaan untuk memperoleh keuntungan mutual, di mana mereka bekerja sama untuk mendominasi pasar demi keuntungan yang maksimal. Kartel biasanya berbentuk aliansi para pesaing. Kebanyakan negara melarang praktik kartel karena praktik ini menyebabkan kelangkaan produk. 

Situasi ini terjadi ketika hanya terdapat sedikit penjual namun jenis produk yang tersedia hanya satu macam atau homogen. Dengan adanya kartel, para pengusaha akan lebih mudah dalam mengatur harga dari produk, membagi wilayah penjualan, hingga membatasi ketersediaan barang yang ada di pasar, yang mana menyebabkan kelangkaan.

2. Jenis-jenis Kartel

ilustrasi kardus (Unsplash.com/benchaccounting)

Kartel dibagi atas beberapa jenis, di antaranya sebagai berikut :

1. Kartel Harga

Kartel ini dilakukan untuk mengatur harga jual minimum dari setiap produk yang diproduksi. Setiap produsen tidak boleh menjual produknya dengan harga minimum yang tidak sesuai dengan kesepakatan bersama.

2. Kartel Syarat

Kartel ini mensyaratkan ketentuan khusus, contohnya adalah kemasan produk, kualitas produk, hingga pengiriman produk. Tujuannya adalah untuk menciptakan kesamaan pada seluruh produk dan atributnya, sehingga dengan ini tidak terjadi persaingan antar produsen.

3. Kartel Rayon

Kartel rayon adalah penetapan atas wilayah penjualan diikuti dengan penetapan harga bagi masing-masing wilayah penjualannya. Adanya kesepakatan atas pembagian wilayah penjualan, maka para anggota kartel tidak boleh berjualan di wilayah lain.

4. Kartel Produksi

Kartel ini dilakukan dengan menyepakati jumlah maksimum barang yang boleh diproduksi bagi tiap produsen atau anggota kartel. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kelebihan produk yang dapat mengakibatkan harga jadi turun.

5. Kartel Pool

Keuntungan yang diperoleh anggota kartel akan dibagi berdasarkan perjanjian bersama kemudian disatukan dalam kas bersama.

6. Sindikat Penjualan

Anggota kartel memberikan hasil produk kepada kantor pusat penjualan. Hal ini dilakukan untuk dijual pada harga yang disepakati agar tidak terjadi persaingan.

3. Karakteristik Kartel

ilustrasi kardus (Unsplash.com/purzlbaum)

Karakteristik kartel ini terbagi atas beberapa hal di bawah ini :

Biasanya, kartel hadir di pasar oligopsoni atau pasar oligopoli. Masih sedikitnya perusahaan yang terlibat akan sulit dilakukan pada struktur persaingan monopolistik dan perusahaan lebih akan mudah untuk bisa bekerja sama.

Beberapa produsen di dalam pasar oligopolistik memang masih banyak dan sudah mendominasi. Bagi setiap produsen ini, akan berusaha dengan keras dalam melakukan evaluasi terkait pesaing yang akan mengembangkan strategi dalam membuat suatu kebijakan.

Para kartel anggota ini umumnya akan setuju dalam menghindari pasar persaingan antara mereka, terutama dalam hal penurunan harga. Kemudian anggota kartel dapat melakukan kesepakatan bersama untuk menjaga pasokan pasar tetap rendah namun harga juga tinggi.

Baca Juga: Kolusi: Pengertian, Jenis, dan Faktor yang Mempengaruhi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya