Bata Ungkap Alasan Menutup Pabrik Sepatunya

Penutupan pabrik Sepatu Bata berujung PHK ratusan orang

Intinya Sih...

  • PT Sepatu Bata Tbk (Bata) menutup pabrik di Purwakarta, Jawa Barat untuk efisiensi operasional perusahaan demi menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang.
  • Bata akan menawarkan produk baru yang dirancang dan dikembangkan oleh Bata serta produsen lokal dari pabrik mitra mereka di Indonesia.
  • Kementerian Perindustrian menilai langkah penutupan pabrik oleh perusahaan kurang tepat karena kondisi industri sepatu nasional sedang tumbuh. Lebih dari 200 orang terkena pemutusan hubungan kerja akibat penutupan pabrik.

Jakarta, IDN Times - PT Sepatu Bata Tbk (Bata), salah satu perusahaan distribusi alas kaki, menyampaikan alasan penutupan pabrik di Purwakarta, Jawa Barat,  adalah untuk efisiensi operasional perusahaan.

Direktur dan Sekretaris Bata, Hatta Tutuko, mengatakan penutupan itu dilakukan demi menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang. Perusahaan melakukan inisiatif tersebut untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang melalui pemasok lokal dan mitra lainnya.

"Bata merasa perlu untuk bertransformasi untuk melayani konsumen dengan lebih baik. Perusahaan tidak lagi dapat melanjutkan produksi di pabrik di Purwakarta dan sebagai gantinya perusahaan akan menawarkan produk-produk baru yang menarik yang dirancang dan dikembangkan oleh Bata serta produsen lokal dari pabrik mitra kami di Indonesia. Banyak di antaranya yang sudah bekerja sama dengan kami sebelumnya,” kata Hatta dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (9/5/2024).

Baca Juga: Kemenperin Datangi Pihak Sepatu Bata Imbas Tutup Pabrik, Ini Hasilnya

1. Bata tetap berkomitmen berinvestasi di Indonesia

Bata Ungkap Alasan Menutup Pabrik Sepatunyailustrasi iklan sepatu Bata jadul (thebatacompany.com)

Meski demikian, menurutnya, Bata akan tetap berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia dengan memenuhi permintaan pelanggannya. Hatta melanjutkan, keputusan-keputusan perusahaan tentu tidak dibuat dengan mudah dan dilakukan setelah melakukan evaluasi mendalam dan persetujuan pihak-pihak terkait.

“Penyesuaian-penyesuaian ini juga merupakan bagian dari komitmen oerusahaan untuk berkembang dan beradaptasi di masa-masa perubahan ini,” tutur Hatta.

Hatta juga mengatakan Bata akan terus beroperasi dan melayani kebutuhan masyarakat Indonesia dengan kualitas produk terbaiknya.

"Terus berinovasi dan meningkatkan pengalaman pelanggan melalui saluran omnichannel (www.bata.co.id), dan mengintegrasikan pengalaman langsung dari toko fisik dengan kenyamanan berbelanja online," kata dia.

2. Kemenperin langkah Bata menutup pabrik kurang tepat

Sementara itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai langkah penutupan pabrik oleh perusahaan Sepatu Bata kurang tepat. Menurut Kemenperin, kondisi industri sepatu nasional sedang tumbuh dengan kebijakan pengendalian impor dan jaminan bahan baku.

Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki (ITKAK) Adie Rochmanto Pandiangan mengatakan salah satu faktor yang menyebabkan penutupan pabrik di Purwakarta adalah inefisiensi produksi dan produk yang tidak sesuai dengan selera konsumen, sehingga perusahaan memilih untuk lebih fokus pada lini bisnis ritel.

“Dampaknya, PT Sepatu Bata Tbk mengalami peningkatan kerugian setiap tahun, terus menurunnya nilai aset, menurunnya ekuitas, serta liabilitas yang terus meningkat,” ujarnya usai menemui manajemen PT Sepatu Bata.

3. Penutupan pabrik Bata sebabkan 200 orang kena PHK

Bata Ungkap Alasan Menutup Pabrik Sepatunyailustrasi PHK (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat menyampaikan lebih dari 200 orang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat penutupan pabrik sepatu Bata di daerah itu.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Purwakarta Didi Garnadi mengatakan bahwa pihaknya telah menerima informasi dari manajemen mengenai kondisi PT Sepatu Bata yang gulung tikar akibat sepi order.

Ia menyampaikan bahwa sebelum resmi ditutup, sekitar akhir Maret lalu, pihak perusahaan melaporkan rencana penghentian produksi di pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Cibening, Kecamatan Bungursari, Purwakarta.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya