Dana Pensiun BUMN Bakal Digabung, IFG Jadi Pengelolanya

Kementerian BUMN tidak ingin lagi kasus seperti Jiwasraya

Jakarta, IDN Times - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menunjuk holding asuransi BUMN Indonesia Financial Group (IFG) untuk mengelola investasi dana pensiun perusahaan pelat merah yang saat ini masih terpecah.

"Pelan-pelan akan kami gabungkan pengelolaan investasi dana pensiunnya agar secara strategi investasi dan risikonya bisa diseragamkan, serta kepastian pembayaran pensiun pegawai BUMN bisa lebih baik ke depannya," ungkap Wakil Menteri (Wamen) BUMN Kartika Wirjoatmodjo dalam Konferensi Pers usai IFG Conference 2022 di Jakarta, Senin (30/5/2022) dilansir ANTARA.

Baca Juga: Kerjar Target Selamatkan Jiwasraya, IFG Life Segera Ajukan Izin ke OJK

1. Rencana penggabungan sudah dibahas di Kementerian BUMN

Dana Pensiun BUMN Bakal Digabung, IFG Jadi PengelolanyaMenteri BUMN, Erick Thohir (kanan) ketika meluncurkan nilai inti atau core value AHLAK dan logo baru Kementerian BUMN (ANTARA FOTO/Dokumentasi Kementerian BUMN)

Saat ini, menurutnya, rencana penggabungan dana pensiun BUMN itu sudah didiskusikan dan dikaji di Kementerian BUMN. Penggabungan pengelolaan investasi dana pensiun BUMN bertujuan untuk memastikan aset yang dikembangkan aman dan tak digunakan untuk investasi yang tidak jelas.

Dengan menggabungkan pengelolaan investasi dana pensiun perusahaan milik negara, pria yang akrab disapa Tiko itu berharap tak akan ada lagi isu mengenai investasi yang bermasalah di masa depan. 

Baca Juga: Erick Thohir Ingin IFG Meniru Ping An Insurance

2. Jangan sampai seperti Jiwasraya

Dana Pensiun BUMN Bakal Digabung, IFG Jadi PengelolanyaANTARA FOTO/Galih Pradipta

Selain memastikan aset yang dikembangkan, penggabungan pengelolaan investasi dana pensiun perusahaan pelat merah bertujuan untuk mengelola pertumbuhan aset dan liabilitas atau kewajiban jangka panjang agar aset pegawai BUMN yang pensiun bisa sesuai dengan liabilitasnya.

"Jangan sampai seperti di Jiwasraya, saat orang pensiun mau narik asetnya ternyata tidak ada. Ini memang menjadi tantangan kalau kita lihat Jiwasraya atau Asabri, sehingga jangan sampai mengalami hal yang sama," tuturnya.

Baca Juga: Jadi Holding BUMN Asuransi, Aset IFG Tembus Rp72,5 Triliun

3. IFG siap presentasikan kajian penggabungan dana pensiun

Dana Pensiun BUMN Bakal Digabung, IFG Jadi PengelolanyaLogo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020) (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Sementara itu, Direktur Utama IFG Robertus Bilitea menjelaskan kajian detail mengenai penggabungan pengelolaan investasi dana pensiun BUMN sudah dilakukan dan akan kembali dipresentasikan kepada Kementerian BUMN.

"Kami juga akan bicarakan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga kami akan lihat peraturannya seperti apa," ungkap Robertus dalam kesempatan yang sama.

Namun demikian, ia menegaskan tujuan penggabungan tersebut sudah jelas agar pengelolaan investasi dilakukan oleh satu grup guna memastikan ketersediaan dana pensiun saat akan dibayarkan kepada penerimanya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya