Modal Awal Gadai Perhiasan Rp1 Juta, Bisnis Indahfashion26 Kian Moncer

Wendi kini mampu melayani 450 pesanan dalam satu hari

Jakarta, IDN Times - Tidak pernah terbayangkan oleh Wendi Paisal, keberaniannya merintis usaha sendiri di tengah impitan ekonomi, kini berbuah manis. Saat ini, pemilik toko online Indahfashion26 itu, mampu menjual hingga 450 pesanan dalam satu hari.

Padahal, bisnis reseller pakaian yang sebelumnya ia geluti, menemui jalan buntu akibat tidak kunjung mendapatkan keuntungan. Masih lekat di ingatan Wendi, bagaimana perjuangan awalnya menjalani bisnis.

“Awalnya saya dulu supplier ke toko-toko. Karena persaingan harga, ya gak dapet untung, untung kita kecil banget," ujar pria 26 tahun itu, menceritakan awal mula merintis bisnisnya.

Situasi semakin sulit di tengah impitan kondisi pandemik COVID-19. Tidak sedikit rekan-rekan Wendi, para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang juga mengalami penurunan omzet hingga atau bahkan harus gulung tikar lantaran pemasukan tidak sebanding dengan jumlah pengeluaran. Namun hal itu tidak membuat Wendi patah arang.

"Waktu itu karena ekonomi, kita kesulitan menjual barangnya, penjualannya kurang, lalu kepikiran kenapa saya gak jual sendiri aja?” sambungnya.

Baca Juga: Kisah Sukses SalaKilo: Tadinya Gak Suka, Akhirnya Malah Cuan 

1. Nekat gadaikan perhiasan istri senilai Rp1 juta untuk modal

Modal Awal Gadai Perhiasan Rp1 Juta, Bisnis Indahfashion26 Kian MoncerPemilik Indahfashion26, Wendi Paisal bersama keluarga (Dok. Shopee)

Bermodalkan nekat dan uang sebesar satu juta rupiah hasil gadai perhiasan istrinya, Wendi memutuskan memproduksi baju rajutannya sendiri. Pemuda asal Bandung ini memanfaatkan e-commerce, Shopee, sebagai lapak berjualan.

Pada 2019, Indahfashion26 pun mulai beroperasi dan berjualan secara online dengan produk andalan berupa cardigan dan sweater untuk perempuan. Awal bergabung dengan Shopee, Wendi tidak mengerti dan memahami seluk beluk dunia bisnis digital, khususnya online marketplace.

“Saya gak tahu itu ya marketplace online, saya hanya belajar aja dari aplikasi (otodidak),” ujar dia.

Baca Juga: Mengintip Kisah Bisnis Plataran Grup, dari 'Kecelakaan' hingga Mau IPO

2. Omzet naik 60 persen hingga punya 42 karyawan

Modal Awal Gadai Perhiasan Rp1 Juta, Bisnis Indahfashion26 Kian MoncerPemilik Indahfashion26, Wendi Paisal bersama karyawan di pabrik (Dok. Shopee)

Mendengar kabar adanya pembukaan Kampus UMKM Shopee di Bandung, pria kelahiran 1995 ini langsung mendaftarkan diri. Wendi bermaksud mengasah kemampuan bisnis digitalnya agar bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Pelatihan yang didapatkan dari Kampus UMKM Shopee ternyata langsung membuahkan hasil signifikan bagi bisnis Wendi. Saat ini, Indahfashion26 sudah memiliki 52 ribu pengikut aktif di Shopee. Tidak main-main, omzetnya bahkan melesat naik hingga 60 persen. 

Tak hanya itu, bisnis yang ia rintis seorang diri dalam kurun dua tahun ini, kini juga membawa berkah bagi orang-orang di sekitar Wendi. Hingga awal 2022, Wendi berhasil memberdayakan 42 orang di lingkungan sekitarnya yang bergabung menjadi karyawan.

Salah satunya adalah Mardani. Pria ini mengakui semenjak pelatihan dari Kampus UMKM Shopee, penjualan tumbuh makin pesat, dan berdampak pada kondisi ekonomi keluarganya.

“Alhamdulillah, setelah saya ikut sama Mas Wendi, Mas Wendi di Shopee, Alhamdulillah dibantu sama Mas Wendi, ada peningkatan ekonomi juga,” tambah Mardani.

Baca Juga: Tips Memulai Bisnis dengan Modal Kecil, Cuma Rp1 Juta!

3. Menerapkan modul pelatihan Kampus Shopee

Modal Awal Gadai Perhiasan Rp1 Juta, Bisnis Indahfashion26 Kian MoncerPemilik Indahfashion26, Wendi Paisal bersama keluarga dan karyawan (Dok. Shopee)

Wendi mengatakan dengan menerapkan sembilan pelatihan modul yang diberikan para trainer di Kampus UMKM, dia berhasil mengoptimalkan performa tokonya, melalui iklan dan promo di Shopee.

“Sebelum bergabung dengan kampus UMKM misalnya, saya belum banyak tahu tentang fungsi promo dan cara menggunakannya. Setelah bergabung di Kampus UMKM Shopee, banyak diajarkan strategi pemasaran, salah satunya memaksimalkan fitur iklan Shopee yang bantu toko kita lebih maksimal,” paparnya.

Wendi pun berencana meningkatkan kualitas produknya menggunakan kain rajutnya yang lebih kuat, dengan jahitan yang lebih kokoh. Berbekal ilmu dari pelatihan yang telah didapatkan dari Kampus UMKM Shopee, ia akan terus menerapkan metode yang efektif dan efisien dalam berjualan online agar performa tokonya meningkat dan bisnisnya dapat berkembang lebih pesat.

Kampus UMKM Shopee memang menjadi salah satu bentuk komitmen untuk membantu para pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnis mereka. “Kami memberikan materi yang berfokus pada optimalisasi cara berjualan online di Shopee. Melalui materi ini, kami berharap dapat membantu para pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya,” ungkap trainer Kampus UMKM Shopee Bandung, Ayu Subagya.

Kehadiran Kampus UMKM Shopee di Bandung, Solo, Semarang, Jakarta, DI Yogyakarta, dan Medan telah membantu ribuan UMKM lokal belajar mengoptimalkan penjualan online dan bisa berkembang. 

Topik:

  • Anata Siregar
  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya